Get me outta here!

Sabtu, 13 Mei 2017

Tak Semua Moment Harus Diabadikan dengan Foto



Sabtu, 06 Mei 2017
 Hari terahir untuk aksi turba kami. Kali ini kami terdampar di sebuah tempat yang tidak seperti biasanya. Untuk urusan medan, tempat kita kali ini menempati urutan pertama medan tersulit untuk dijangkau. Tanjakan tanpa henti telah mengahadang di depan kami meronta untuk segera  ditaklukan. Apa mau dikata, kami memang memiliki kondisi fisik bersekolah di Madrasah yang bisa dikatakan di kampung, desa, pelosok. Namun, mindset, pola pikir, serta kemauan kita untuk maju tak akan kampungan, ndeso, dan terplosok. Dan inilah bukti kegiatan kami yang berada di kampung dan kami harap tidak kampungan. Ya, tempat kita kali ini berada di puncak bukit tinggi, sebut saja daerah itu adalah Legok. Kami akan bersosialasasi nyata di TK Muslimat NU 133 grumbul Legok, desa Kaliwedi.

Butuh waktu yang cukup lama, dan butuh keberanian yang lebih untuk menjangkau tempat ini. Kami menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari kediaman kami dengan mengendarai sepeda bermotor. Dan ahirnya sampailah kami di TKP tepat pukul 08.30 wib. Kami langsung disambut dengan kekepoan mendalam oleh orangtua walimurid yang sedang menunggu anak-anaknya di depan gedung TK yang tak terlalu megah dan tak terlalu reot ini. Mungkin dalam hati mereka bertanya-tanya “ini siapa dan mau ngapain”.

Tak butuh waktu lama menunggu, kedua cekgu disana langsung peka terhadap keadaan. Kedatangan kami tak perlu disambut dengan menganggur lama, tetapi seperti sudah menandatangani kontrak dengan kami. Mereka langsung memberikan kelas itu kepada kami seutuhnya. Kamipun tak perlu ambil pusing, dan tak perlu berfikir panjang. Karena keterbiasaan selama tiga hari lalu, sepertinya yang ada dalam fikiran kami telah berada dalam satu garis yang sama. Ya, dua diantara kami langsung memulai berkenalan, berbasa basi, berinteraksi dengan sangat menarik. Dan aku keman? Menyiapkan perform kedua unyil itu, upin dan ipin, selebihnya kusiapkan perlengkapan dan kesiapan nonton bareng kita yang harusnya jadi momen paling istimewa dari pertemuan kita hari ini.

Semuanya lagi lagi berjalan dengan baik, sesuai rencana, bahkan diluar dugaan kita. Lebih menyenangkan dari yang kita gambarkan, tidak terlalu fanatis, tidak terlalu stagnan, lancar terkendali dan sesuai dengan harapan yang sebelumnya belum tergambarkan. Inilah petualangan kami hari ini di TK Muslimat NU 133 Legok, Kaliwedi. Sungguh menyenangkan, greget, antusias, asik, tak sepaneng.

Anak-anak antusias, ambisi dan bahagia saat diajak menebak buah dan diajak bermain bola. Tertawa geli saat menyaksikan aksi pantomim dari kedua unyil kami yang memang salah satunya berasal dari sini, alumni dan tamatan TK ini. Tak banyak komentar dan tak banyak merajuk saat kami jejali mereka dengan film pendek dan serangkaian kegiatan yang ada di madrasah kami melalui LCD proyektor bermerk BEN-O itu. Dan terhir mereka semakin bergairah saat kuajak bermain kata-kata, mengasah kecerdasan linguistik dengan story telling. Ah, kadang tertawa lebar, penasaran, takut, hening tak terperi, dan tertawa lagi. Inilah sisi estetika dari sebuah cerita yang diindah indahkan, hanya mengisahkan seorang anak yang mencari hadiah ulang tahun untuk ibunya saja mereka rela mendengarkan dan tak mengedipkan mata. Inilah sebuah power dari seni bercerita, memang harusnya menyenangkan bagi yang telah menikmatinya.

Di pertemuan kita kali ini rasanya tak perlu di indah-indahkan karena memenag bahkan lebih dari indah, dan tak perlu dilukisakan dengan kata-kata. Karena apalah arti sebuah kata-kata jika tak bermakna, apalah arti sebuah tindakan dan perbuatan tanpa arti sebuah keikhlasan. Apa yang kami lakukan selam empat hari ini semata-mata bukan untuk mencari siswa. Karena kami tahu, kemanapun nantinya mereka bersekolah itu adalah pilihan. Dan tugas kami disini adalah memantapkan salah satu pilihan itu. Bukan, itu bukan tujuan utama kami. Lebih dari itu, kami hanya berharap bisa mendapatkan pengalaman baru, mendapatkan ilmu yang baru, dan mendapatkan cerita untuk hari tua.

Ahirnya harus kami ahiri pertemuan dengan pembagian hadiah, berdoa, dan berpamitan, serta tak lupa, foto bersama. Dan pada sesi foto kali ini kami baru tersadar, kenapa dari kemarin kita tidak foto bersama sih. Aku menyela, untuk sebuah pencitraan kan? Sudahlah, bukankah tak semua mement harus diabadikan dengan foto. Harusnya ada moment spesial yang tak harus diabadikan dalam foto. Tak harus semuanya kita perlihatkan kepada mereka, bahkan lebih romantis jika itu kita abadikan dalam ingatan kita masing-masing. Berbagi pengalaman lama dengan para cekgu menjadi sesi pembelajaran tak terbantahkan. Kami kaum anak bau kencur tau apa tentang sejarah disini, tau apa tentang perjaungan mereka yang telah mendahului kami. Dan kali ini kami mendapatkan cerita itu secara Cuma-Cuma, bahkan dengan disuguhi pisang goreng, boled goreng dan gembili rebus. Bukankah ini jenis perkuliahan yang paling menyenangkan dalam semester ini kawan. Berjibaku dalam diaog interaktif membuat kami lupa waktu, jam sudah menunjukan pukul 11.00 wib, waktunya kami undur diri.

Sebelum kami benar benar meninggalkan tempat ini, aku sedikit tertarik dengan salah satu pajangan yang tertempel di dinding itu. Aku tanyakan, itu apa dan dari apa, bagaimana membuatnya. Oh, ternyata itu adalah finger painting. Dengan senang hati cekgu ini menjelaskan laksana dosen PGPAUD yang sedang memberikan pengarahan kepada mahasiswanya yang belum lulus lulus juga. Secara detail dan jelas beliau menjelaskan cara pembuatan, bahan, dan tekniknya. Dengan senang hati pula kami mendengarnya. Karena memang tak sempat menuliskannya dalam sebuah catatan, maka cukup catat di dalam ingatan saja. Lem fox (lem kayu, bukan lem yang buat mabok/nembel band, sunlight, pewarna makanan, dan semuanya menggunakan tangan, namanya juga finger painting). Sudah, tak perlu diperpanjang lagi. Inilah wujud jejak perjalanan kami selama empat hari. Selama siswa-siswi kami yang kelas 6 sedang melangsungkan Ujian Madrasah, kami juga melakukan ujian hidup. Dengan menyambangi lembaga pendidikan anak usia dini di sekitar kami, bersilaturahmi. Tak ada niatan lain yang lebih dari itu semua, Semoga tuhan memberkati kita semua, amin.

0 komentar:

Posting Komentar