Get me outta here!

Selasa, 09 Mei 2017

Seperti Tahu, yang Dadakan Memang Lebih Menggayengkan.



Jum’at, 05 Mei 2017

Kali ini kami mencanangkan aksi kami yang ketiga. Aksi nyata dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan wujud Turba (Turun ke Bawah). Menyambagi lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, baik itu PAUD dan KB ataupun TK di desa Kaliwedi dan sekitarnya. Kali ini tempat turba kita jatuh di TK Muslimat NU 104 grumbul Ngasinan, desa Kaliwedi.
 
Sebenarnya pada perjalanan kami kali ini sungguh tidak ada yang spesial sama sekali. Tetapi tenanglah sebentar kawan, oleh pembual macam pungguk yang merindukan rembulan ini, semua bisa diatur. Yang tak indah bisa diindah-indahkan, yang tak spesial bisa dispesial-spesialkan. Tinggal poles sedikit saja langsung mengkilap. Yuk kita polas poles kanan kiri biar kelihatan sedikit mengkilap dan terkesan mahal. Bukankah itu yang sering dilakukan oleh orang-orang, bukankah begitu cara untuk mencapai pencitraan untuk maqom tertinggi?

Cerita hari ini dimulai dengan ketererlambatan kami selama setengah jam. Bukan, di negeri ini sebuah keterlambatan bukan masalah yang fatal. Kali ini kami memulai permainan pertama di pukul 08.30 wib. Karena komunikasi yang sedikit meleset dari kesepakatan awal, karena kalian pasti tahu, yang dadakan itu lebih anget dan lebih enak. Itupun yang menjadi visi, misi, dan tujuan dari penjual tahu bulat yang tak kotak itu.Digoreng, dadakan, di mobil, anget - anget, limaratusan, monggo. Sehingga aksi kita kali ini pun tak jauh berbeda dengan aksi penjual tahu bulat yang menjanjakan tahunya kepada adek-adek yang ada di tepian jalan. Yuk dek dibeli tahunya, yang dadakan yang anget yang murah.

Berada disini rasanya seperti di rumah sendiri, semua terkondisi dengan baik tanpa terjadi berbagai perdebatan, kesalahpahaman, atau apapun yang tak diinginkan. Layaknya air, maka pertemuan hari ini adalah semisal air jernih yang baru saja keluar dari mata airnya, mengalir deras mengikuti arus ketenangan yang menghanyutkan.

Tak ada rencana yang berpindah dari garis edarnya masing-masing. Semua berjalan dengan mulus, lancar, dan hanya sedikit kendala tak berarti, selebihnya oke punya dah. Sambil kedua temanku berbasa-basi memulai dengan pembukaan yang asik, bolehlah kedua anak kami yang akan perform ku bawa bersembunyi, dan mendapat sedikit polesan di wajahnya. Ini belajar dari pengalaman, biar simple dan tidak ribet, sambil menyelam minum es jeruk dan es susu coklat kental manis. Selesai permainan bola talang yang diikuti oleh anak-anak dengan sangat antusias, kami berinisiatif untuk  istirahat terlebih dahulu. Baru setelah keringat kering, maka kita mulai lagi aksi-aksi yang selanjutnya. Pementasan pantomim, nonton bareng, story telling, pembagian hadiah, penutupan, dan do’a pulang.

Pelajaran hari ini, anak-anak disini tampak lebih tenang, tak terlalu energik, tak terlalu gumunan. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan yang seperti ini, atau justru mereka sudah sangat mafhum dengan apa yang kami sampaikan, bahkan sudah sangat hafal dengan tujuan kedatangan kami. Karena memeng anak-anak terbanyak yang akan menjadi peserta didik kami yang selanjutnya memang berasal dari sini. Pantaslah, jika semuanya berjalan dengan normal dan lancar, tentunya juga sangat menyenangkan. Anak-anak tertawa puas, orangtua/wali murid berulangkali menengok dan sedikit kepo dengan apa yang sedang kami lakukan. Itu sudah mencapai target kita, perkara keputusan itu urusan mereka dengan tuhannya. Guru-guru mereka juga tampak bahagia, karena mungkin tidak setahun sekali mereka bisa menyelesaikan hari-hari yang semenyenangkan hari ini.

0 komentar:

Posting Komentar