Get me outta here!

Senin, 17 April 2017

satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit.


Janusia merupakan zon politicon alias manusia makhluk sosial, artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu, manusia membutuhkan teman yang akan menemani, membantu, mengarahkan, mengatur, menyeimbangkan, dan melengkapi kehidupan sehari harinya. Yang namanya teman bukan saja seseorang yang seumuran yang sesama jenis dan sering bareng. Akan tetapi pengertian teman lebih kepada semua orang yang kita kenal yang menemani dalam keseharian kita. Bisa jadi orangtua kita dalam hal ini disebut sebagai teman, jika dilihat dari keberfungsian teman. Kemudian selain teman, kita juga mengenal istilah sahabat. Apa yang membedakan antara teman dengan sahabat. Mungkin kedekatan pertemanannya, kalau yang dinamakan teman hanya sebatas teman saja. Tetapi kalau yang namanya sahabat adalah seseorang yang jauh lebih dekat kepada kita dari teman teman yang lain.

Musuh apakah samadengan lawan? Dalam pembahaan saya ini, yang dimaksud musuh adalah mereka yang tidak sesuai dengan alur atau jalan kita, mereka yang selalu menjegal jalan kita, ,menghalang halangi langkah kita, menjadikan hidup kita menjadi susah karena adanya mereka. Mereka yang selalu membuat kita menjadi tidak nyaman saat mereka berada di hadapan ataupun di sekitar kita. Mempunyai banyak musuh akan mengakibatkan hidup kita menjadi merasa selalu tidak nyaman. Lari ke utara ada musuh, lari ke barat ada musuh, dan seterusnya. Seolah olah dunia yang kita tinggali ini menjadi lebih sempit. Lain halnya dengan yang namanya lawan. Lawan adalah seseorang yang mempunyai kepentingan yang sama, tetapi selalu berusaha untuk mengalahkan kita, kita memperebutkan suatu kemenangan dengan lawan. Sehingga langkah langkah yang dilakukan oleh lawan bisa jadi sama dengan langkah yang kita jalankan, atau justru melakukan langkah yang berbeda yang tidak diketahui lawan, supaya kita lah yang menjadi pemenangnya. Maka dari itu. Yang namanya lawan dengan musuh itu berbeda guys. Beda tapi hampir sama, sama tetapi berbeda. Nah bingungkan, jangankan saya, kalian juga bingung. Yaudah, intinya gitulah ya.

Berbicara tentang musuh dan teman, sebenarnya siapa musuh kita? Iya, kita sebagai seorang remaja dan pemuda tentunya mempunyai banyak teman dan banyak musuh. Lantas siapa yang menjadi teman kita dan siapa yang  menjadi musuh kita?. Yang menjadi teman kita selama ini adalah mereka yang selalu bersama sama kita dalam sehari hari, mereka adalah teman kita di kelas dan sekolah, serta teman kita di sekitar rumah. Mereka lah yang menjadi teman kita sehari hari. Dan yang menjadi musuh kita juga mereka mereka juga, karena yang ditemui ya cuma mereka juga. Tetapi yang menjadi pertanyaan saya adalah. Siapa yang seharusnya jadi teman kita dan siapa yang kita jadikan musuh?
Jawabannya adalah, jadikanlah teman, mereka yang selalu mengajakmu kepada kebaikan, dan hal hal yang positive. Serta jadikanlah mereka lawan dan musuh, mereka yang mengarahkan juga  menjerusmuskan kita terhadap hal hal keburukan dan kejelekan. 

Sebenarnya musuh yang nyata adalah syetan yang akan selalu berusaha membujuk dan merayu kita untuk selalu berpaling dari ajaran Alloh, dibayang bayangi deengan segala keindahan duniawi yang mengelilingi. Lebih banyak yang gagal mengelak daripada yang berhasil. Salah satu tipu daya syetan adalah dengan minal jinnati wannas, baik yang berupa jin dan manusia. Manusia yang menyerupai syetan dan syetan yang seperti manusia. Maaf merepotkan, terimakasih sudah membaca.

0 komentar:

Posting Komentar