Ini tentang sebuah teori karbitan yang mengatakan bahwa tak ada satu hal
instant yang benar benar instan. Mie instant saja harus direbus dahulu
baru bisa dimakan, sebenarnya sih bisa langsung dimakan yah, tapi lebih
nikmat kalau melalui proses penggodogan terlebih dulu. Ini sesuai dengan
instruksi yang tertulis di belakang kemasan mie instan tersebut.
Atau buah, buah yang matang dipohon akan berbeda manisnya dengan buah
yang karbitan. Meskipun sama sama matang, tetap saja dengan matang yang
berbeda. Berbeda artinya tidak sama. Lebih manis, lebih enak, dan lebih
lebih yang lainnya. Namun beresiko membiarkan buah ranum di pohon. Bisa
dicolong monyet, bisa dicuri kampret, atau bahkan disrampang mahluk yang
mirip monyet dan kampret.
Maka jika khawatir, petiklah dan simpanlah
dalam wadah pengap lalu karbitlah. Dan selamatlah dari intaian monyet
dan kampret.
Pertanyaan selanjutnya :
Kenapa harus menanam dari biji jika kita bisa mencangkok. Pertanyaan
yang senada dengan kenapa harus menanam untuk bisa makan buah yang manis
dan segar, kan bisa beli di toko buah.
Memang jika ditunjau dari hasil maka semua yang kita lakukan adalah
sebuah kesia siaan. Untuk apa menanam, merawat, menunggu dengan waktu
yang lama hanya untuk menikmati buahnya. Ya kalo buahnya manis seperti
durian, nah kalau buahnya tak enak seperti beringin, bahkan tak berbuah
sama sekali seperti jati? Apa gunanya menanam hah?
Tolak ukur bagi kita bukanlah hasil. Apa artinya buah manis jika kau tak
memiliki uang untuk membeli. Apalah arti buah segar jika hasil dari
mencuri. Adalah proses yang kita kedepankan. Kenapa kita harus
berproses, tak langsung makan buah saja?
Karena :
Mencangkok itu butuh waktu cepat, dengan hasil sama dengan induknya.
Tapi jika terkena sedikit angin, bergerak teroyak oyaak lalu tumbang
tanpa bisa memberontak.
Makan buah hasil dari curian itu enak, jauh lebih enak malah. Hanya saja
tidak menenangkan. Makan buah dari hasil membeli itu enak, tenang,
meski harus rela kehilangan uang. Akan tetapi lebih enak jika minumnya
adalah perasan keringat sendiri. Jauh lebih nikmat dan lezat.
Lalu beringin, pohon besar buah kecil yang tidak enak. Apa artinya menanam
pohon ini. Yah, setidaknya pohon beringin jadi perlambang sila ke.... yang senantiasa memberikan keteduhan dan kesejukan disaat terik matahari
mulai membakar kulit. Atau pohon jati, pasti tak ada yang menolak
memberi harga mahal untuknya. Ini sudah tak terbantahkan lagi.
Sudahlah, buat apa kujelaskan panjang lebar. Maka " berbuatlah karena
memang aku harus berbuat, bukan karena siapapun dan bukan karena apapun ", Disinilah kita menempa diri, di sebuah kawah candradimuka. Karena ini hanyalah jalan, bukan tujuan.
* Mafia sega brekat, penikmat sega muslimat dan kopi hangat.
0 komentar:
Posting Komentar