Re artinya adalah kembali,
freshing adalah segar. Jadi refresing adalah kembali segar (dingin). Artinya
bukan setelah kita refresing kamu jadi
bersikap dingin kepadaku yah. Tetapi setalah kita refresing otak kita kembali
segar, tidak kebanyakan pemikiran yang saling desak desakan dan mempersempit
wawasan dalam otak kita. Nah sedangkan Re artinya kembali dan kreasi adalah
menciptakan sesuatu baru, Sehingga setelah rekreasi kita akan menciptakan hal
–hal baru yang belum kita perbuat sebelumnya.
Inilah yang kami lakukan di hari
minggu yang penuh dengan berkat. Melakukan rekreasi dengan tujuan utama mencari
nasi rames penuh berkah. Tentunya untuk mencerahkan pikiran kami.Setelah
terbelenggu lama oleh rasa lapar akibat belum sarapan. Dengan kegiatan hunting
sega muslimat ini diharapkan kita akan bisa berfikir lebih jernih lagi melebihi
jernihnya mata air dan air mata tanpa buaya. Indikator kegiatan ini hanya
sebatas kami sanggup bernyanyi lebih sendu dan berkicau lebih merdu dari
kicauan burung manapun. Burung kaka tua, burung cucak rowo sing dawa buntute.
Bukan, kalau kamu kira kami ini
anak muda yang mati matian mencintai NU, maka bukan itu anggapan yang benar.
Tidak, kami tidak seperti yang kamu kira. Semata-mata kami hanyalah korban dari
perbuatan orangtua kami. Kenapa waktu kecil kami dibawa-bawa ke setiap
pengajian oleh ibu kami. Inilah akibatnya, mau tidak mau kita harus mengingat
ingat dan menghafal rasa berkat muslimat yang antara satu dengan lainnya
pastilah berbeda.
Kemudian, menang kalah adalah hal
biasa. Hukum kodrat memaksa harus ada yang menang dan ada yang mengalah. Kalau
semua menang maka namanya bukan kompetisi, melainkan adu egoisme. Dulu memang
iya, yang waras ngalah. Tetapi lama – lama koh ya ngalah ngalah terus jadi
semakin kalah dan tersingkir. Sehingga dalil fastabiqul khoirot harus
dilantangkan lagi dalam berbagai kesempatan. Termasuk pada kesempatan yang
penuh dengan berkat ini.
Tetapi lagi lagi kami harus sadar diri. Dari rumah, selain kami
sudah mandi dengan sabun cuci, sikat gigi, sarapan biar tidak suren. Kami juga
sudah menyiapkan pengilon (baca; kaca, cermin). Sehingga kami sadar diri dengan
siapa kita dan apa yang telah kita siapkan. Sehingga harapan yang kita
lemparkan tidak terlalu tinggi. Kami tidak berharap lebih untuk menjadi yang
terbaik dari sekian banyak yang baik-baik. Setidaknya dengan ini, kami menjadi
yang terbaik untuk diri sendiri. Setidaknya kami juga sudah menjadi yang
maksimal dengan apa yang telah kami maksimalkan dalam persiapan. Bagaimanapun
keadaanya.
Nek kon menang ya dewek mangkat,
ora menang dewek ya mangkat. Diundang ya dewek mangkat, ora diundang ya pokoke
mangkat. Dideleng ya dewek mangkat, ora dideleng dewek ya tetep mangkat. Dipiji
ya tampil, ora dipiji ya dewek arep tampil bae. Ulih hadiah ya alhamdulillah,
ora ulih hadiah ya pokoke dewek arep njaluk hadiah. Hadiah dari Tuhan yang Maha
Esa, Alloh subhanahu wata’ala. Berupa pahala atas kebaikan terhadap diri
sendiri, hadiah atas usaha yang telah kami perbuat. Dan yang akan kami minta
lagi adalah hadiah dari kebikan langit yang selalu melindungi rekam jejak kami.
Intinya, perlu kami tegaskan lagi
bahwa tujuan kami adalah mencari berkat. Baik berkat dari Tuhan ataupun berkat
dari tempat, dari orang-orang yang memberkati. Berkat dari alam, dari batu
batuan, sawah yang hijau, tanah yang ikhlas kita injak-injak. Dari semua
kebaikan alam,kebaikan langit, kebaikan semesta. Muslimat memberkati, Tuhanpun
memberkati. Karena berkat tuhan terletak kepada berkat kedua orangtuakita, dan
salah satu dari orangtua kita adalah beliau ibu-ibu muslimat. Jadi didalam
berkatnya ibu-ibu muslimat terdapat keberkatan dari Tuhan yang Maha Esa. Puji
Tuhan, semoga Tuhan memberkati.
0 komentar:
Posting Komentar