Get me outta here!

Senin, 01 Mei 2017

Bagaimanapun, sega muslimat tetap nikmat



Re artinya adalah kembali, freshing adalah segar. Jadi refresing adalah kembali segar (dingin). Artinya bukan setelah kita refresing kamu jadi  bersikap dingin kepadaku yah. Tetapi setalah kita refresing otak kita kembali segar, tidak kebanyakan pemikiran yang saling desak desakan dan mempersempit wawasan dalam otak kita. Nah sedangkan Re artinya kembali dan kreasi adalah menciptakan sesuatu baru, Sehingga setelah rekreasi kita akan menciptakan hal –hal baru yang belum kita perbuat sebelumnya. 

Inilah yang kami lakukan di hari minggu yang penuh dengan berkat. Melakukan rekreasi dengan tujuan utama mencari nasi rames penuh berkah. Tentunya untuk mencerahkan pikiran kami.Setelah terbelenggu lama oleh rasa lapar akibat belum sarapan. Dengan kegiatan hunting sega muslimat ini diharapkan kita akan bisa berfikir lebih jernih lagi melebihi jernihnya mata air dan air mata tanpa buaya. Indikator kegiatan ini hanya sebatas kami sanggup bernyanyi lebih sendu dan berkicau lebih merdu dari kicauan burung manapun. Burung kaka tua, burung cucak rowo sing dawa buntute.

Bukan, kalau kamu kira kami ini anak muda yang mati matian mencintai NU, maka bukan itu anggapan yang benar. Tidak, kami tidak seperti yang kamu kira. Semata-mata kami hanyalah korban dari perbuatan orangtua kami. Kenapa waktu kecil kami dibawa-bawa ke setiap pengajian oleh ibu kami. Inilah akibatnya, mau tidak mau kita harus mengingat ingat dan menghafal rasa berkat muslimat yang antara satu dengan lainnya pastilah berbeda.

Kemudian, menang kalah adalah hal biasa. Hukum kodrat memaksa harus ada yang menang dan ada yang mengalah. Kalau semua menang maka namanya bukan kompetisi, melainkan adu egoisme. Dulu memang iya, yang waras ngalah. Tetapi lama – lama koh ya ngalah ngalah terus jadi semakin kalah dan tersingkir. Sehingga dalil fastabiqul khoirot harus dilantangkan lagi dalam berbagai kesempatan. Termasuk pada kesempatan yang penuh dengan berkat ini.

Tetapi lagi lagi kami  harus sadar diri. Dari rumah, selain kami sudah mandi dengan sabun cuci, sikat gigi, sarapan biar tidak suren. Kami juga sudah menyiapkan pengilon (baca; kaca, cermin). Sehingga kami sadar diri dengan siapa kita dan apa yang telah kita siapkan. Sehingga harapan yang kita lemparkan tidak terlalu tinggi. Kami tidak berharap lebih untuk menjadi yang terbaik dari sekian banyak yang baik-baik. Setidaknya dengan ini, kami menjadi yang terbaik untuk diri sendiri. Setidaknya kami juga sudah menjadi yang maksimal dengan apa yang telah kami maksimalkan dalam persiapan. Bagaimanapun keadaanya.

Nek kon menang ya dewek mangkat, ora menang dewek ya mangkat. Diundang ya dewek mangkat, ora diundang ya pokoke mangkat. Dideleng ya dewek mangkat, ora dideleng dewek ya tetep mangkat. Dipiji ya tampil, ora dipiji ya dewek arep tampil bae. Ulih hadiah ya alhamdulillah, ora ulih hadiah ya pokoke dewek arep njaluk hadiah. Hadiah dari Tuhan yang Maha Esa, Alloh subhanahu wata’ala. Berupa pahala atas kebaikan terhadap diri sendiri, hadiah atas usaha yang telah kami perbuat. Dan yang akan kami minta lagi adalah hadiah dari kebikan langit yang selalu melindungi rekam jejak kami.

Intinya, perlu kami tegaskan lagi bahwa tujuan kami adalah mencari berkat. Baik berkat dari Tuhan ataupun berkat dari tempat, dari orang-orang yang memberkati. Berkat dari alam, dari batu batuan, sawah yang hijau, tanah yang ikhlas kita injak-injak. Dari semua kebaikan alam,kebaikan langit, kebaikan semesta. Muslimat memberkati, Tuhanpun memberkati. Karena berkat tuhan terletak kepada berkat kedua orangtuakita, dan salah satu dari orangtua kita adalah beliau ibu-ibu muslimat. Jadi didalam berkatnya ibu-ibu muslimat terdapat keberkatan dari Tuhan yang Maha Esa. Puji Tuhan, semoga Tuhan memberkati.

0 komentar:

Posting Komentar