Anak-anak adalah wujud investasi
nyata bagi setiap orangtua. Investasi
fiddini waddunnya wal akhiroh. Sampai-sampai pemimpin umat sedunia
menyatakan bahwa di dalam diri anak terdapat tabungan akhirat yang sangat
besar. Bagaimana tidak, tabungan yang sampai mati tetap bisa diambil bunganya.
Dengan bunga yang berlipat ganda, bunga yang teruntai dalam do’a-do’a seorang
anak untuk orangtuanya. Do’a seorang anak yang hanya baru bisa membaca alif ba ta diatas pusara ayahnya yang
telah mendahuluiny, meninggalkannya untuk selama-lamanya. Bahkan ada jaminan,
bunga-bunga ini akan sampai kepada orangtuanya. Sekalipun para orangtua tak
percaya, maka tak apa-apa, cobalah menuju alam sana, dan akan kukirimkan bunga-bunga
durjana untuknya. Apakah mereka mau? Pasti tidak adalah jawabannya. Yasudah, tak
perlu lagi mengungkit tentang keyakinan dan kepercayaan. Melainkan mari kita
ungkitsebuah investasi masa depan.
Anak-anak yang lucu, menjadi
penghibur saat susah, menjadi obat sa’at sakit, dan menjadi penolong saat tak
ada lagi yang bersedia memberikan pertolongan kepada kita. Anak-anak yang akan
memacu kemarahan saat rewel, mengajukan permintaan yang tak ingin dan tak
sanggup kita turuti. Adalah anak yang menjadi investasi untuk orangtua. Hampir
bisa dipastikan bahwa persifatan dan watak seorang anak itu sangat didominasi
oleh orangtua.
“aku adalah perwatakan ibuku, dan
aku adalah perangai ayahku”
Anak yang akan meneruskan apapun
yang telah dilakukan oleh orangtuanya, regenerasi. Karena bagaimanapun buah tak
akan pernah jatuh jauh dari pohonnya. Sekalipun menjauh pasti hanya karena
terbawa arus sungai yang deras, itu juga hanya berlaku untuk pohon-pohon yang
berada di dekat sungai. Atau karena dimakan kampret, dan tersisa lalu terjatuh
dalam keadaan tak lagi utuh, di sembarang tempat. Ini berlaku karena buah yang
manis mengundah bedebah kampret yang sungguh sialan itu. Tetapi bagaimanapun
kampret tetaplah makhluk Tuhan yang ditakdirkan untuk berperangai seperti itu,
jika tidak seperti itu mungkin namanya bukan kampret.
Nah, salah satu dari investasi
pada anak-anak yang akan sangat menguntungkan adalah dengan menanamkan nilai-nilai
kebaikan pada jiwa anak yang paling dalam. Memondasi anak dengan landasan yang
kuat, kenceng jekelan wathon kata
orang dulu. Meneladankan akhlakul karimah kepada anak. Memberikan pendidikan
yang cukup dan bahkan sampai di jenjang yang tertinggi. Tujuan pendidikan buat
anak untuk orangtua bukanlah untuk mendapatkan pekerja’an. Bukan pula untuk
mendapatkan sebuah penghidupan yang layak di kemudian hari.
Ada satu yang lebih sederhana
dari sebuah pekerja’an, lebih simple dari kekayaan fana yang kapanpun bisa
lenyap dari genggaman kita. Ada satu yang lebih penting dari penghidupan yang
layak. Adalah pendidikan, ilmpu pengetahuan, sopan santun dan tata krama. Semua
itu tercantum dalam bakti seorang anak terhadap orangtuanya. Jika orangtua
masih hidup, anak yang demikian itu akan mengharumkan namanya. Namun jika fakta
berbicara orangtua telah tiada, maka anak macam itu akan selalu
mendoakannya.Inilah wujud investasi yang sebenar-benarnya. Maka investasikan
anak-anak kita dengan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka.
Pisang emas
dibawa berlayar
Dimasukan di
dalam peti
Hutang emas
bisa dibayar
Hutang budi
dibawa mati


0 komentar:
Posting Komentar