Get me outta here!

Jumat, 24 Februari 2017

To Be Success : Jadikan panggilan jiwamu, sebagai cerita suksesmu

Adalah harapan bagi semua orang. Aku, kamu dan mereka semua pasti berharap akan menjadi orang yang sukses. Tak ada yang terkecualikan, termasuk seorang pemulung macam saya juga punya keinginan menjadi orang sukses. Apakah ini mustahil? Tidak, tidak mustahil sama sekali. Karena sukses adalah hak bagi setiap mereka yang mampu memaknai sukses. Selanjutnya apaitu sukses. Maukah kau mendefinisikan sukses untukku? Aku hanya tau kalau sukses itu adalah tepung terigu yang dibentuk panjang panjang serupa dengan sedap. Sule adalah orang yang memamerkan kesuksesannya. Krik krik. Itu mie sukses isi dua ka, bukan itu maksud sukses disini. 

Sukses tak perlu aku definisikan secara mendetail. Karena ada yang kurang suka sama definisi. Terlihat kayak teoritis kalau apa apa harus didefinisikan dihukumi dan diidrntifikasi secara mendalam. Tetapi jika kamu terus merajuk padaku untuk mendefinisikan sukses. Okelah kalo dipaksa. Awali dari pandangan khalayak ramai tentang sukses. "Dia udah jadi orang sukses, mobilnya dua, istrinya tiga, rumahnya empat, uangnya dimana mana" ini kan yang jadi gambaran sukses bagimu. Ini kan gambaran orang yang cita-citanya sudah tercapai. Apakah setelah itu dia sudah merasa cukup dan tenang? Belum tentu, coba tanyakan saja sama orang yang seperti itu. Orang macam ntu memang serba kecukupan, apapun bisa ia jangkau denga kekayaannya, namun hati siapa tahu. Apakah mereka tenang, bahagia, dan sehahtera? 

Okelah, jika dipandang dari sudut pandang kelayakan hidup memang merekalah gambaran nyata tentang orang sukses. Namun jika acuannya adalah kebahagiaan, maka jangan jadikan mereka sebagai acuan. Jika kata kuncinya sukses adalah kebahgiaan maka lihatlah pak tukang becak yang tidur nyenyak di dalam becaknya saat hujan lebat mulai turun. Lalu pulang kerumah makan bersama anak istrinya. Ini sudah lebih dari cukup untuk dikatakan sebagai sukses. Asalkan hati bahagia, itulah sukses. Pandanganmu tentang sukses itu terlalu tinggi sampai kau cengang melihat gemerlap dunia. Sukses itu sederhana, sesederhana bahagia. Tolak ukur sukses bagi saya bukanlah harta, tapi hati. Harta tak dubawa mati, tapi kebaikan hati akan tetap dikenang walau kita telah mati. Harta semakin banyak semakin menyiksa. Namun semakin tidak ada semakin dicari cari kesana kemari, sampai lupa tentang hakikat dirinya sendiri. Inilah ribetnya sukses. Sukses itu sederhana. Banget malah. Sekali lagi, tergantung bagaimana kita memahaminya. Berikut maqolah dari iklan rokok L.A yang menukilkan tentang makna sukses.

 "Buatku, sukses itu mencari pengalaman, bukan kemapanan" semakin banyak pengalamanku, semakin terwujud kesuksesanku. Jika sukses dipacu lada kemapanan maka seorang bisnisman, seorang fotografer, seorang traveler bukanlah orang sukses.

 "Buatku sukses itu hasil mengejar cinta, bukan uang" karena sekali lagi uang bukanlah segalanya. Uang bukan ukuran kesuksesan seseorang.

 "Buatku sukses itu menggerakan lautan manusia, buka produk perusahaan" sanggup mempengaruhi manusia lain untuk menuju kebaikan adalah wujud kesuksesan. Bukan hanya memamerkan lamborgini, i phone 7, dan semua yang serba canggih serta exclusive harganya.

 "Buatku sukses itu mewujudkan jabatan, bukan hanya mengejar jabatan" lagi lagi jabatan bukanlah ukuran kesuksesan. Jika impianmu telah berhasil kau capai, maka kamulah orang sukses. Karena impianmu selalu menunggu untuk kau taklukan. Kejarlah mimpimu, berhentilah mengejar jabatan, penghidupan. Karena sukses tak harus melulu tentang uang, perusahaan, jabatan, dan kemapanan. 

Sukses itu jika kamu telah merasa bangga atas apa yang kamu usahakan, dan kamu bahagia dengan yang sederhana, dengan kehebatan yang ada padamu. 

Jadikanlah panggilan jiwamu sebagai cerita suksesmu.

0 komentar:

Posting Komentar