Get me outta here!

Jumat, 24 Februari 2017

The Jangkriker


________________________________
 Republiknya jangkrik yang berkata-kata
________________________________
Aku telah benar benar lelah mendengarkan celoteh pepatah yang kini semakin petitih. Mendengarkan seruak bisikan air sungai akupun enggan. Apalagi mendengarkan janji-janji dan harapan petinggi. Hujatan hujatan simpang siur saling berseliweran. Pendukung ini menghujat pendukung itu. Sesama penghujat saling mendukung. Sesama pendukung saling menghujat. Siapa yang didukung dan siapa yang dihujat. Ini bukan masalah hujat hujatan, karena nggak boleh hujat-hujatan. Hujat-hujatan itu bisa mengakibatkan pakaian basah, kepala pusing serta hidung mengeluarkan cairan seperti umbel. Yes. You know the meaning of umbel?
Nah, karena aku sudah pusing memikirkan apa yang seharusnya tak kufikirkan. Dan malah justru tak memikirkan apa yang seharusnya aku pikirkan. Maka, akan lebih baik aku mendengarkan derikan jangkrik yang terdengar nyaring memecah kesunyian hati. Sunyi sepi dan menyatu dengan kedamaian dini hari. Ini justru indah sekali kawan. Aku bercakap-cakap dengan jangkrik-jangkrik yang cantik itu. Meskipun aku tak cakap aku tetap memberanikan diri untuk bercakap dengan jangkrik cantik. Sekaligus bercakap dengan bapaknya jangkrik, wah galak juga tuh bapak jangkrik. Mending mendengarkan jangkrik ah, daripada mendengarkan keluh kesahmu. Atau mendengarkan caci maki dari pendukung yang sekarang sudah mulai memanas karena sedang terjadi dan habis terjadi perebutan kursi kedudukan. 

Aku lebih suka jangkrik yang tak akan mungkin memperebutkan kursi jabatan. Untuk apa jangkrik rebutan kursi, mereka tak butuh kursi. Pernah lihat jangkrik duduk dikursi? Jangkrik yaudah gitu-gitu melulu sejak dulu. Berdiri, tidur, jongkok, tengkurap, ya tetep sama lah. Namanya juga jangkrik. Dan yang lebih keren dari jangkrik adalah mereka rela berkorban untuk orang banyak. Loh, ini realistis sekali bukan. Kalau malam jangkrik berlomba lomba menghibur manusia yang sedang kesepian. Mulai dari orangtua yang sedang bimbang memikirkan hari esok mau makan apa, sampai anak muda gagah yang sedang galau memikirkan kekasihnya. Tak pilah pilih siapa yang akan jangkrik hibur. Dan jangkrik menghiburku dengan begitu ikhlas tanpa pamrih. Nyatanya mereka tak pernah meminta bayaran, atau menyodorkan bungkus permen bekas kepadaku. Jangkrik sukanya begadang, kurangin tidur, banyakin ngopi.

Dan buat yang penasaran sama apa saja yang dikatakan oleh jangkrik, bolehlah diuwer uwer di kediaman saya. Tempatnya para jangkrik saling mengutarakan dan menyelatankan isi keluh kesahnya. Banyak jangkrik disana, ada yang kecil sampai yang besar. Ada jangkrik yang muda dan ada juga yang tua. Ada jangkrik yang gandang (pede ngengkrik) tak sedikit pula yang malu malu bercerita. Ada jangkrik galau, jangkrik gembira, jangkrik makan nasi, jangkrik kehujanan, jangkrik minta pijet, dan ada jangkrik yang kece badai. Selamat datang di dunia jangkrik yang menyenangkan. Semoga anda tidak bosan dan tidak kapok untuk berkunjung kembali ke Jangkriker.blogspot.com. Tinggalkan jejak kalian disini, siapa tahu ini akan jadi hal yang lebih indah. Puji tuhan, tuhan memberkatimu. Salam krik krik......

0 komentar:

Posting Komentar