---------------
Bersyukur atas kenikmatan berupa sehat itu seharusnya tak ada henti
hentinya. Bagaimana tidak, sehat tak ternilai harganya kan. Bahkan ada yang mau
menukar harta terbanyaknya untuk sebuah kesehatan, kesembuhan atas penyakit.
Karena sehat pangkal dari semuanya. Apa artinya uang, apa artinya kekayaan, apa
artinya harta, apa artinya tahta, kedudukan, tanpa adanya kesehatan. Nikmat
terindah adalah nikmat kesehatan (wah jadi kayak lagi pidato. Garing banget)
--------------
Ya, kesehatan artinya bebas dari penyakit – penyakit. Tau gak sih, penyakit
apa yang paling bahaya? Apakah penyakit yang paling bahaya adalah penyakit yang
tak ada obatnya? Kanker, HIV, Aids, Flu babi, flu burung. Memang itu semua
adalah penyakit yang berbahaya. Apalagi ini flu burung flu babi. Selain
penyakit bahaya yang belum ditemukan obatnya, penyakit ini juga menunjukan
keserakahan manusia. Loh, bagaimana tidak. Manusia memang serakah cuy. Apa apa
mau diembat semua. Termasuk penyakit ini nih. Flunya burung, flunya babi juga
diambil manusia. Terus entar babinya mau flu apa, burungnya mau pake flunya
siapa? Masa iya ada burung dan babi terkena penyakit flu manusia. Kan gak lucu
yah?
--------------
Sebelum dilanjut lagi ke penyakit, perkenankan hamba mengungkit
keserakahan manusia. Bukti keserakahn manusia yang lainnya adalah mengumpulkan,
menyimpan, mencari. Pernah dengar kisah tentang manusia yang harta kekayaannya
tak habis sampai tujuh turunan taaak? Tetapi aku gak mau menceritakannya. Nanti
malah jadi tambah jauh ngelanturnya. Ini saja sudah agak jauh kok. Yasudah, kembali
kepada bukti keserakahan manusia. Jika dibanding dengan hewan atau binatang
yang tak memfungsikan akalnya secara maksimal, pasti manusia kalah jauh.
Manusia memang mempunyai akal, hati, dan tentunya disertai nafsu. Begitupun
dengan hewan, mereka punya akal walau tak difungsikan secara optimal, mereka
punya hati meskipun entah berfungsi untuk merasa atau tidak. Dan yang paling
jelas mereka mempunyai nafsu. Manusia memang kalah jauh. Dalam memuaskan
nafsunya manusia lebih ambisi. Baik nafsu birahi atau nafsu hasrat untuk
memiliki, keinginan, yang tak akan pernah terpenuhi jika di turuti. Iya nggak
sih, punya sepeda, ingin motor, punya motor ingin mobil, punya mobil ingin
pesawat. Punya satu mau dua, punya dua mau tiga. Dan begitu seterusnya sampai
ia dihadapkan barat dan mujur ngalor ngidul nang njero lemah. Tetapi hewan,
sejak dari dulu tetap menjalani hari harinya dengan bahagia. Contoh burung,
berangkat pagi perut kosong. Berusaha mencari makanan, perut terisi kenyang.
Sore pulang ke rumah, dan tidur. Begitupun seterusnya sepanjang hidupnya. Tak
pernah lihat burung bawa tas buat tempat makanan untuk besok kan? Nah, belum
lagi cacing, mereka tak mungkin mengumpulkan makanan sebanyak banyaknya. Dia
hanya berada di dalam tanah, nggak kemana mana kan. Tapi ya tetap dapet rezeki
makanan. Hewan punya nafsu tapi tak senafsu manusia. Hewan punya akal, tapi tak
seakal manusia. Hewan butuh makan, tapi tak seserakah manusia.
-------------
Penyakit terbahaya bagi manusia belum sebahaya penyakit yang satu ini.
Penyakit terbahaya versi saya adalah penyakit hati. Bagaimana tidak, penyakit
fisik tak akan pernah menyebabkan terhalangnya si penderitanya untuk masuk
syurga.Namun penyakit hati bisa menyebabkan sang penderita terhalang masuk
surga. Syirik, Ria, Dengki, Hasut, Dan jenis jenis penyakit hati yang lainnya
sangat bisa membuat sang penderita terhalang masuk surga. Sedangkan penyakit
fisik, tak akan ada orang yang gara gara panuan jadi gagal masuk surga, gara
gara terkena asam urat jadi diusir dari surga. Nah, inti dan pelajaran yang
dapat kita tarik dari tulisanku kali ini adalah : semembahyakan penyakit
fisik, lebih berbahaya penyakit hati.
Writed by : Mas Pullunk @ 6 Februari in MI Ma'arif NU 1 Kaliwedi


0 komentar:
Posting Komentar