Get me outta here!

Selasa, 21 Februari 2017

Hujanlah Lain Hari



Harus berapa kali aku katakan, jika aku tak akan takut hujan. Aku berani bernyanyi dibawah guyuran hujan. Aku suka hujan, suka banget malah. Sungguh, aku tak takut dengan hujan. Sekalipun hujan itu datangnya kroyokan. Hujan tetaplah air, hujan tak pernah sombong. Karena hujan selalu menuju ke tempat yang lebih rendah. Tak seperti api yang akan selalu naik, dan terus naik. Aku menari bersama hujan. Adaapun jika kau lihat aku menggigil dibawah guyuran hujan. Ketahuilah, sebenarnya aku hanya sedang berpura-pura.

Hujan datang tiba-tiba, seketika. Guntur menggelegar menghabisi pepohonan tinggi. Aku adalah katak yang akan berloncat loncatan kesana kemari saat hujan mulai turun. Aku adalah ikan lele di kolam yang akan berenang bebas menuju selokan lalu berenang menyusuri sungai. Aku adalah jungkat jungkit yang terdiam sepi saat hujan menyirami tubuh ini. Jangankan dimainkan oleh tawa ceria anak-anak. Anginpun enggan menyapaku. Aku jungkat jungkit yang mulai karatan dimakan usia. Terlumuri zat yang terkandung dalam hujan. 

Aku berteduh saat hujan mulai berjatuhan. Berteduh dibawah pohon markisa yang lebat. Daripada hujan, aku lebih takut dengan ular yang bersembunyi di rimbunnya pohon markisa. Aku tidak membawa senjata untuk melawan ular, aku juga tidak membawa mantel untuk berlindung dari hujan. Tapi keyakinanku lebih dari senjata dan mantel. Keyakinan untuk meloloskan diri dari dalam kolam. Keluar dari zona nyaman, keluar dari zona bahagia sementara untuk mempersiapkan bahagia yang lebih lama. Aku adalah ikan lele yang cengeng.

Terimakasih hujan, telah memberikan kesejukan bagi seorang lele yang kelaparan. Menahan diri di tengah kesepian. Terimakasih hujan, telah menyisakan genangan di tengah jalan. Jalan menuju peraduan. Jalan-jalan penghabisan dan pembantaian hrapan-harapan. Terimakasih hujan, telah menemani katak. Terimakasih hujan, telah memberikan senyuman senyuman pada tumbuhan. Terimakasih hujan, telah memberi memori daun pisang. Berlari dan menari di bawah hujan adalah kebahagiaan luar biasa untuk seorang katak dan seorang lele.

Aku sungguh suka hujan, aku senang hujan. Aku tak akan takut dengan basahnya hujan. Hanya aku sadar, jika hujan terus menyiramiku lebih lama lagi. Maka badan akan panas dingin. Demam, flu, batuk, dan pilek sudah siap menghadang di depan sana. Aku suka hujan, aku tak takut huja. Yang aku takutkan adalah efek dari hujan. Hujanlah lain hari.



0 komentar:

Posting Komentar