Rangkaian kegiatan Harlah 52
mimanusaka yang kedua adalah mendongeng. Hari sabtu pagi, 186 siswa dan siswi
mimanusaka sudah mulai berkejar kejaran di halaman Madrasah, ada yang bercerita
di depan kelas. Banyak juga yang hanya mondar mandir kesana kemari mencari hal
hal menarik di sekitar Madrasah. Hari ini pembelajaran tidak akan berjelan
seperti hari hari biasanya. Sejak pagi siswa belum memulai pelajaran di dalam
kelas. Mereka hanya bermain, berteriak, bercerita, becanda dan berkejar
kejaran. Mereka mengerti hari ini adalah hari kedua kegiatan Harlah 52
mimanusaka. Seperti yang disampaikan oleh guru kelas masing masing bahwa hari
ini kita akan mendengarkan dongeng. Hari ini adalah hari yang sangat
menyenangkan. Namun sampai pukul 08.00 wib belum juga datang siapa yang
dinanti. Ditambah dengan gerimis yang turun pagi ini. Antusias mereka sempat
surut sejenak, tetapi kembali menyala setelah salah satu guru naik ke atas
panggung dan mengumumkan pendongengnya sudah hampir sampai. Mereka di mohon
untuk bersiap siap, duduk rapih di tempat yang telah disediakan (lesehan).
Kabar gembiranya adalah gerimis sudah kembali reda. Dengan ekspresi muka
gembira seluruh siswa siswi mimanusaka sudah berada di posisinya masing-masing.
Oke, cerita kita mulai.
![]() |
| The Power of Story Telling |
Tak lama kemudian, seorang yang
dinanti nanti sudah datang. Namanya adalah Alfian Priyaji atau biasa di panggil
kak al. Beliau merupakan pendongeng muda yang berasal dari kota Purbalingga.
Perhatian siswa siswi tertuju pada kak al yang baru datang. Tak menunggu lama,
akhirnya dongengpun dimulai. Kak al naik ke atas panggung, tak ada satupun
siswa yang usil untuk bermain dan bercanda dengan teman disealahnya. Mereka
sibuk mencari sumber suara yang mulai riuh terdengar. Melihat sound system yang
ada di dekat panggung, tak ada yang sedang memutar musik di sana. Ternyata, kak
al sedang memainkan beat box. Inilah kali pertama siswa siswi tertarik untuk
terus menyimak dongeng yang akan disampaikan oleh kak al. Mereka tak bergeming
dan enggan meninggalkan tempat duduknya. Setelah selesai beat box, kak al mulai
cerita dengan berbagai suara suara hewan. Dilanjutkan dengan game game seru
yang menyenangkan.
Sampailah pada inti cerita. Kak
al mendongeng tentang pak umar guru yang baik hati. Antusias siswa siswi
mimanusaka sangat terlihat jelas. Dari kelas satu sampai kelas enam, mereka
semua memperhatikan dan melakukan apa yang diinstruksikan oleh kak al, serta
tak melewatkan cerita yang disampaikan oleh kak al walau satu kalimat. Hingga
ahirnya dongengpun diahiri dengan pertanyaan yang berhadiah. Salah satu siswa
diminta untuk maju dan menjawab pertanyaan untuk selanjutnya dibeikan hadiah.
Dongengpun selesai pukul 10.45, dilanjutkan dengan pengarahan kegiatan untuk
hari selanjutnya. Nah, sebelum saya ahiri cerita tentang kegiatan dongeng kali
ini, alangkah lebih baiknya jika kita ketahui sisi lain dari dongeng itu
sendiri. Yups ah.
![]() |
| Kekuatan Dongeng Terhadap Pembentukan Karakter Anak |
Kita awali dari judul yang saya
cantumkan, the power of story telling dalam membentuk karakter. Ya, menurut
salah satu ahli psichostory mengatakan bahwa salah satu penyebab runtuhnya
moral anak disebabkan karena orangtuanya yang berhenti mendongeng. Bener ngga
sih? Pertanyaannya adalah, masih adakah orangtua yang mau mendongengi anaknya
sebelum mereka tidur? Ada, tapi jarang,
sangat jarang malah. Mungkin anggapan orantua sekarang mendongeng itu sudah
kuno kali yah. Atau lebih praktis kasih lihat video cerita lewat hp android nan
canggih itu? Atau jangan jangan sudah sangat jarang orangtua yang bisa
mendongengi anak anaknya? Ini
pertanyaan, ini persoalan yang harus dijawab, dikerjakan lalu dikumpulkan.
Hehehe
Lanjut pada sisi lain dongeng.
Sebagai bahan referensi dan perluasan wawasan saja. Ketahuilah bahwa di balik
sebuah dongeng terdapat berbagai kelebihan, manfaat, dan pembelajaran.
Bagaimana tidak, dongeng itu kan tidak hanya sekedar cerita. Untuk lebih
detailnya, yuk simak uraian tentang lima manfaat dongeng berikut :
·
1, Enthusiastic : dongeng dapat memudahkan orangtua
atau guru untuk menarik perhatian anak. Sebagai contoh saat situasi di kelas
sudah ramai, kemudian seorang guru mulai mendongeng. Apa yang terjadi?
Perhatian anak seolah terpusat pada dongeng yang disampaikan oleh guru
tersebut. Ini adalah cara mudah bagi guru untuk menarik perhatian anak. Dengan
catatan, mendongeng yang tidak monoton. Apa? Emang ada yah dongeng monoton.
Engga, maksudnya dongeng yang diceritakan didepan kelas dengan posisi berdiri,
melakukan gerakan gerakan,memunculkan suara suara yang tidak sama. Itu sudah
pasti akan menarik perhatian anak. Jangankan anak anak, mahasiswa saja kalau
didongengi juga masih tertarik kok. Itu satu, selanjutnya adalah
· 2.. Emotion : Dongeng bisa membuat anak
mengekspresikan berbagai ekspresi. Dengan dongeng, anak belajar untuk membedakan
mana ekspresi orang marah, sedih, dan bingung. Setiap ekspresi mempunyai
karakteristik yang berbeda. Dan melalui cerita dalam dongeng, anak bisa
menganalisis sebuah ekspresi.
· 3. Entertain : Dongeng merupakan sumber hiburan
termurah bagi anak. Yaiyalah, tak perlu membeli kuota, tak perlu beli hp, dan
tak perlu powerbank. Cukup dengan menyediakan telinga dan mata. Dongeng
merupakan hiburan yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Di kebun bisa, di
masjid, di sekolah, di bukit, di rumah. Pagi bisa, siang bisa, malam juga bisa.
Dongeng merupakan entertain yang murah, bahkan kita juga bisa mengarangnya
sendiri. Eits, tapi dongeng yang mengandung nilai nilai ya.
· 4. Educate : Dongeng bisa mengedukasi, memberikan
pemahaman, nilai nilai, dan pelajaran tentang berbagai hal melalu cerita di
dalamnya. Sebagai contoh dogeng tentang si kancil, mereka diharapkan untuk bisa
meniru kecerikan dan kecerdasan si kancil. Tetapi tak boleh untuk meniru atau
mencontoh sifat kancil yang suka berbohong. Tanpa mereka sadari, melalui cerita
si kancil sebenarnya mereka sedang mendapatkan pemahaman bahwa berbohong itu
tidak baik. Dan sebagainya.
· 5. Encouraging : Dongeng juga dapat menantang anak
untuk belajarlebih banyak hal. Seperti halnya meniru, mencontoh, dan
menghindari.
![]() |
| The Power of Story Telling : Kekuatan Dongeng Terhadap Pembentukan Karakter Anak |
Demikianlah manfaat dari dongeng
yang selama ini kita anggap hanya sebuah cerita. Dongeng jauh lebih mendidik
dibanding hp android beserta game gamenya. Pasalnya, setelah anak mendengarkan
dongeng mereka bisa membuat sebuah film di dalam memori otaknya. Bisa dicoba,
setelah mendengarkan doongeng tentang keluarga ikan misalnya, anak dikasih
kertas untuk menggambarkan keluarga ikan tersebut. Dan jangan kaget dengan
hasil gambaran anak. Heheh. Mendongeng, mendekatkan pada anak. Membantu
pembentukan karakter anak. Meningkatkan imajinasi anak. Salam Mendongeng...
Sabtu, 11 Februari 2017




0 komentar:
Posting Komentar