Get me outta here!

Minggu, 19 Februari 2017

The Power of Story Telling : Kekuatan Dongeng Terhadap Pembentukan Karakter Anak



Rangkaian kegiatan Harlah 52 mimanusaka yang kedua adalah mendongeng. Hari sabtu pagi, 186 siswa dan siswi mimanusaka sudah mulai berkejar kejaran di halaman Madrasah, ada yang bercerita di depan kelas. Banyak juga yang hanya mondar mandir kesana kemari mencari hal hal menarik di sekitar Madrasah. Hari ini pembelajaran tidak akan berjelan seperti hari hari biasanya. Sejak pagi siswa belum memulai pelajaran di dalam kelas. Mereka hanya bermain, berteriak, bercerita, becanda dan berkejar kejaran. Mereka mengerti hari ini adalah hari kedua kegiatan Harlah 52 mimanusaka. Seperti yang disampaikan oleh guru kelas masing masing bahwa hari ini kita akan mendengarkan dongeng. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Namun sampai pukul 08.00 wib belum juga datang siapa yang dinanti. Ditambah dengan gerimis yang turun pagi ini. Antusias mereka sempat surut sejenak, tetapi kembali menyala setelah salah satu guru naik ke atas panggung dan mengumumkan pendongengnya sudah hampir sampai. Mereka di mohon untuk bersiap siap, duduk rapih di tempat yang telah disediakan (lesehan). Kabar gembiranya adalah gerimis sudah kembali reda. Dengan ekspresi muka gembira seluruh siswa siswi mimanusaka sudah berada di posisinya masing-masing. Oke, cerita kita mulai. 
The Power of Story Telling
Tak lama kemudian, seorang yang dinanti nanti sudah datang. Namanya adalah Alfian Priyaji atau biasa di panggil kak al. Beliau merupakan pendongeng muda yang berasal dari kota Purbalingga. Perhatian siswa siswi tertuju pada kak al yang baru datang. Tak menunggu lama, akhirnya dongengpun dimulai. Kak al naik ke atas panggung, tak ada satupun siswa yang usil untuk bermain dan bercanda dengan teman disealahnya. Mereka sibuk mencari sumber suara yang mulai riuh terdengar. Melihat sound system yang ada di dekat panggung, tak ada yang sedang memutar musik di sana. Ternyata, kak al sedang memainkan beat box. Inilah kali pertama siswa siswi tertarik untuk terus menyimak dongeng yang akan disampaikan oleh kak al. Mereka tak bergeming dan enggan meninggalkan tempat duduknya. Setelah selesai beat box, kak al mulai cerita dengan berbagai suara suara hewan. Dilanjutkan dengan game game seru yang menyenangkan. 

Sampailah pada inti cerita. Kak al mendongeng tentang pak umar guru yang baik hati. Antusias siswa siswi mimanusaka sangat terlihat jelas. Dari kelas satu sampai kelas enam, mereka semua memperhatikan dan melakukan apa yang diinstruksikan oleh kak al, serta tak melewatkan cerita yang disampaikan oleh kak al walau satu kalimat. Hingga ahirnya dongengpun diahiri dengan pertanyaan yang berhadiah. Salah satu siswa diminta untuk maju dan menjawab pertanyaan untuk selanjutnya dibeikan hadiah. Dongengpun selesai pukul 10.45, dilanjutkan dengan pengarahan kegiatan untuk hari selanjutnya. Nah, sebelum saya ahiri cerita tentang kegiatan dongeng kali ini, alangkah lebih baiknya jika kita ketahui sisi lain dari dongeng itu sendiri. Yups ah.

Kekuatan Dongeng Terhadap Pembentukan Karakter Anak
Kita awali dari judul yang saya cantumkan, the power of story telling dalam membentuk karakter. Ya, menurut salah satu ahli psichostory mengatakan bahwa salah satu penyebab runtuhnya moral anak disebabkan karena orangtuanya yang berhenti mendongeng. Bener ngga sih? Pertanyaannya adalah, masih adakah orangtua yang mau mendongengi anaknya sebelum mereka tidur?  Ada, tapi jarang, sangat jarang malah. Mungkin anggapan orantua sekarang mendongeng itu sudah kuno kali yah. Atau lebih praktis kasih lihat video cerita lewat hp android nan canggih itu? Atau jangan jangan sudah sangat jarang orangtua yang bisa mendongengi anak anaknya?  Ini pertanyaan, ini persoalan yang harus dijawab, dikerjakan lalu dikumpulkan. Hehehe

Lanjut pada sisi lain dongeng. Sebagai bahan referensi dan perluasan wawasan saja. Ketahuilah bahwa di balik sebuah dongeng terdapat berbagai kelebihan, manfaat, dan pembelajaran. Bagaimana tidak, dongeng itu kan tidak hanya sekedar cerita. Untuk lebih detailnya, yuk simak uraian tentang lima manfaat dongeng berikut :

·         1, Enthusiastic : dongeng dapat memudahkan orangtua atau guru untuk menarik perhatian anak. Sebagai contoh saat situasi di kelas sudah ramai, kemudian seorang guru mulai mendongeng. Apa yang terjadi? Perhatian anak seolah terpusat pada dongeng yang disampaikan oleh guru tersebut. Ini adalah cara mudah bagi guru untuk menarik perhatian anak. Dengan catatan, mendongeng yang tidak monoton. Apa? Emang ada yah dongeng monoton. Engga, maksudnya dongeng yang diceritakan didepan kelas dengan posisi berdiri, melakukan gerakan gerakan,memunculkan suara suara yang tidak sama. Itu sudah pasti akan menarik perhatian anak. Jangankan anak anak, mahasiswa saja kalau didongengi juga masih tertarik kok. Itu satu, selanjutnya adalah

·         2.. Emotion : Dongeng bisa membuat anak mengekspresikan berbagai ekspresi. Dengan dongeng, anak belajar untuk membedakan mana ekspresi orang marah, sedih, dan bingung. Setiap ekspresi mempunyai karakteristik yang berbeda. Dan melalui cerita dalam dongeng, anak bisa menganalisis sebuah ekspresi.

·         3. Entertain : Dongeng merupakan sumber hiburan termurah bagi anak. Yaiyalah, tak perlu membeli kuota, tak perlu beli hp, dan tak perlu powerbank. Cukup dengan menyediakan telinga dan mata. Dongeng merupakan hiburan yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Di kebun bisa, di masjid, di sekolah, di bukit, di rumah. Pagi bisa, siang bisa, malam juga bisa. Dongeng merupakan entertain yang murah, bahkan kita juga bisa mengarangnya sendiri. Eits, tapi dongeng yang mengandung nilai nilai ya.

·         4. Educate : Dongeng bisa mengedukasi, memberikan pemahaman, nilai nilai, dan pelajaran tentang berbagai hal melalu cerita di dalamnya. Sebagai contoh dogeng tentang si kancil, mereka diharapkan untuk bisa meniru kecerikan dan kecerdasan si kancil. Tetapi tak boleh untuk meniru atau mencontoh sifat kancil yang suka berbohong. Tanpa mereka sadari, melalui cerita si kancil sebenarnya mereka sedang mendapatkan pemahaman bahwa berbohong itu tidak baik. Dan sebagainya.

·         5. Encouraging : Dongeng juga dapat menantang anak untuk belajarlebih banyak hal. Seperti halnya meniru, mencontoh, dan menghindari.
The Power of Story Telling : Kekuatan Dongeng Terhadap Pembentukan Karakter Anak
     Demikianlah manfaat dari dongeng yang selama ini kita anggap hanya sebuah cerita. Dongeng jauh lebih mendidik dibanding hp android beserta game gamenya. Pasalnya, setelah anak mendengarkan dongeng mereka bisa membuat sebuah film di dalam memori otaknya. Bisa dicoba, setelah mendengarkan doongeng tentang keluarga ikan misalnya, anak dikasih kertas untuk menggambarkan keluarga ikan tersebut. Dan jangan kaget dengan hasil gambaran anak. Heheh. Mendongeng, mendekatkan pada anak. Membantu pembentukan karakter anak. Meningkatkan imajinasi anak. Salam Mendongeng... 

Sabtu, 11 Februari 2017

0 komentar:

Posting Komentar