Get me outta here!

Minggu, 16 April 2017

Tak semua PR tidak menyenangkan

Mungkin arah mata angin pada kompas yang aku bawa sudah mulai beralih haluan. Bukan lagi mengarah kepada mereka yang selalu memperhatikanku dengan sinis dan seakan memendam kebencian. Daun yang kupandang didepan rumahpun sudah tak lagi sehijau dulu. Musim telah berganti, bukan lagi musim kemarau yang sangat asyik untuk dijadikan momen bermain layang – layang oleh anak anak pribumi. Mungkin kini hawa panas mulai terasa, terik matahari yang menyilaukan pandangan. Memaksaku harus membuka mata lebih lebar, menerawang dan menyibakan pandangan pada padang safana hijau yang luas di depan sana. Apakah ini sudah waktunya kukenakan alas kaki kesederhanaan, menggendong tas berisi bekal kesabaran, dan memenuhi botol air minum dengan jernihnya air keikhlasan, meninggalkan jejek – jejak tak terhapuskan. Inikah saatnya kulangkahkan kaki dari keterasingan yang tak terbatas oleh pagar norma dan agama serta sosial.


Kurasa sudah cukup kepicikan dan kekerdilan berfikirku, sekarang sudah bukan lagi saatnya untuk menyibukan diri mencari perhatian dari para penggembala dan hewan penghuni hutan kehidupan ini. Apa yang dulu anggapku sangatlah mewah, ternyata hanya mewah saat berada di tangan mereka, tak semenarik dan semewah saat telah berada dalam genggamanku.


Ini saatnya kulangkahkan kaki, segera beranjak dari tempat ini. Mulailah menjadi pengembara kehidupan yang lebih bijaksana, tawadlu, rendah hati, dan selalu mawas diri. Inilah saatnya aku harus mulai menapakan kaki di kerumunan orang – orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda, harus pandai memilah dan memilih kata supaya enak didengar oleh mereka dan tidak menyakiti hati serta perasaan mereka. Harus berani mengatakan kebenaran, dan menjadi pelopor perubahan menuju hari yang lebih terang berawan. Inisiatif mengusir kabut dan mendung akan segera mejadi PR yang akan ditanyakan oleh pak guru saat hari senin besok. 

Maaf merepotkan, terimakasih sudah membaca.

0 komentar:

Posting Komentar