Get me outta here!

Jumat, 07 April 2017

Sudah hafal qunut, atau sholat shubuhnya jama'ah terus?



Dalam pencarian yang melelahkan ini. Aku benar benar lelah. Aku memilih untuk tidur lagi setelah sholat shubuh. Di hari sabtu yang seharusnya penuh bahagia ini aku ternyata lebih memilih untuk tidur lagi setelah melaksanakan kewajiban sholat shubuh. Ya, tentunya dengan sholat shubuh versi dhuha. Hanya saja menggunakan qunut. Ah, ya. Kamu kan yang belum hafal qunut. Yang katanya mau jadi calon istri yang sholehah. Bukan, aku bahkan sedang tidak merindukan istri sholehah. Aku mungkin tak pantas untuk istri sholehah macam mu itu. Makannya aku lagi mencoba dan terus mencoba untuk jadi lebih baik. Dengan apa hah? Dengan tidur di pagi hari?  Dan lagi lagi aku tidur di pagi yang indah ini. Tidur ditengah kicauan burung yang begitu merdu. Aku sedang tertidur di hangatnya sinar mentari yang begitu ramah. Aku bahkan lebih memilih tidur di waktu yang seindah ini. Saat, semua orang gugup menyiapkan hari ini. Aku menyiapkan dengan tidur. Indah sekali, aku tertidur di atas sajadah ini. 

Kemudian dengan ayam ayammu? Iya, bagaimana? Mereka bahkan bangun saat cahaya matahari mulai bersinar. Mereka bernyanyi riang. Melantunkan pujian pujian kepada Tuhan mereka. Memanjatkan do’a do’a supaya hari ini nasib baik menghampiri. Mereka merapal mantra untuk mendatangkan rezeki mereka. Makannya kalau aku bangun kesiangan maka rejekinya di patok ayam. Sebenarnya itulah rejeki ayam yang telah dia tarik dengan rapalan mantra. Bukan rejekimu yang dipatok oleh ayam. Terlalu su’udzon sih kamu. Nah, sedangkan aku? Aku kan tidak bangun kesiangan.

Akupun bermimpi sedang tidur lagi, dan dalam tidur itu aku mimpi sedang berada di atas sajadah. Aku duduk bersila, lalu memejamkan mata dan tak sadarkan diri. Aku berkeliling menuju seluruh penjuru dunia yang belum pernah ku kunjungi. Aku menuju hutan rimba yang tak tau rimbanya entah dimana. Tapi aku yakin aku tak akan tersesat meskipun aku tak tau arah jalan pulang. Aku tak akan tersesat walau aku tak punya android keren yang ada gps.nya. Aku hanya punya keyakinan bahwa aku tak akan tersesat. Itulah modal yang aku bawa untuk berkeliling dunia. Ya iyalah. Mana sempat bawa apa apa. Tak sempat mempersiapkannya, kan aku sedang tidur waktu aku berangkat berpetualang. Ya hanya sajadah inilah yang menemaniku berkelana sejauh ini.

Benar sekali, aku tak tersesat dan aku benar benar melanjutkan perjalanan menuju temapat tempat indah lainnya. Aku melihat bongkahan kenangan yang begitu besar. Di sampingnya ada danau kenangan yang airnya jernih namun hijau. Dan aku terkejut saat melihat ada juga berbagai kenangan silih berganti beterbangan di atas kepalaku. Aku sedang bernostalgia menuju dunia kenangan. Ah, banyak genangan di sana sini. Banyak juga cairan putih perasan air kelapa. Apaitu namanya, ah ya santan. Oh santan, datanglah lain hari. Hari ini bukan hari santan sedunia. Melainkan hari yang mengasyikan untuk berkeliling dunia. Aku akan berkeliling dunia meninggalkan semua huru haranya. Semoga dapat banyak pengalaman yang berharga.

Bacaan qunut : 

0 komentar:

Posting Komentar