Selamat datang di dunia yang tak nyata tetapi terasa nyata. Ya, dunia
maya. Dunianya orang orang yang punya kuota. Yang tidak punya ya thetring atau
nyari hotspot gratis. Hehe
Di sini tak ada aturan pasti yang
membatasi seorang untuk mengapresiasikan kemauannya. Yang suka seni ya seni,
yang hobi musik ya musik, yang suka fotografi ya fotografi. Dan yang suka memaki,
suka misuh misuh ya begitu terus sampe kuota habis dan beli lagi sampai habis
lagi. Inilah dunia maya yang sangat rentan terhadap permasalahan dan
perselisihan.
Selamat datang di dunia kemudahan.
Bagi siapa saja yang menginginkan syurga hanya cukup dengan komentar amin, yang
sayang orang tua tinggal like konten, yang tidak nyebarin bakal kena petaka.
Dunia jilat menjilat, melumat dan menghisap. Sampai puas. Ahhh. Ohh yess.
Selamat datang di dunia yang
positif dianggap biasa saja dan yang negatif akan mendapatkan respon serta
apresiasi yang sangat luar biasa. Dunia bebas hambatan, dunia sesuai keinginan.
Apapun bisa dijangkau dalam genggaman tangan. Dunia yang menyebabkan interaksi
sosial semakin merenggang. Dunia penyamaran. Jangan heran kalau di dunia maya
ini banyak yang sukanya menyamar dan tak menunjukan wujud aslinya. Banyak pula
anak kecil yang kedewasa dewasaan (sukanya bukain situs dewasa mulu), dan tak
sedikit orang dewasa yang keanak anakan, sukanya lebay, kagetan, dan gumunan
(latah).
Dunia tak nyata namun akan sangat
berdampak di kehidupan nyata. Status, komentar, adalah perwujudan dari karakter
seorang penghuni dunia maya. Hai para penghuni dunia maya? Sehat?.
Perselisihan, persekutuan,
percintaan, pencitraan, pelecahan, penipuan, pembohongan, penjatuhan nama baik,
pembodohan (semua ada di sini). Semuak apapun dengan dunia maya, sepertinya tak
mungkin kita menghindarinya, menjauh darinya. Karena berpisah dan putus
hubungan dengannya itu rasanya sakit tak terperi. Satu jam saja lepas dari
gadget rasanya sudah tak terperi, apalagi seharian bengong karena kehabisan
kuota, sakau beratt. Lantas bagaimana mengusir kegalauan ini. Kegalauan yang menjalar
dari dunia maya menuju dunia nyata?
Ah, pusing juga jika harus
difikirkan yah. Kemana mana bawanya hape canggih (android kekinian) dalam hal
apapun yang dinomorsatukan adalah hape canggih. Sekalipun berteman, kumpul
dengan teman teman berhadap hadapan, tetapi yang diajak berkomuikasi adalah
hapenya, bukan temennya. Kaya sayang banget gituh sama hape. (ini yang namanya
kerenggangan interaksi sosial menurut guah sih) Mau dipungkiri kayak apapun,
ini adalah trend, ini adalah kebiasaan yang sudah terjadi dimana mana (atau
mungkin hanya di indonesia yah). Bepergian lupa bawa hape canggih adalah
perkara panik, bertamu atau menunggu sesuatu tanpa hape adalah krikk moment,
canggung dan bingung mau ngapain gituh (padahal cuma pencet pencet hape saja,
tapi bisa menimbulkan kebahagiaan luar biasa. Hanya ada di dunia maya)
Kalau memang sudah tak bisa
berpisah dengannya, maka setialah dengannya. Pertahankan cintanya. Jangan
sekalipun membencinya, cinta itu Anu Gerah. Ahh.. gerah mas. Cinta itu
universal, tak usah dipungkiri, cukup dijaga saja. Jangan ditebarkan tebarkan,
jangan diumbar, dijaga, dan disimpan. Kalau cinta selow aja, kalau benci jangan
lebay.
Dan begitupun dengan dunia maya,
kalau cinta dan tak mau lepas darinya, tak mau putus hubungan dengannya. Maka cintai
dan perlakukan sewajarnya saja. Jadikan dia kekasih, karena seorang kekasih
sejati tak akan melukai hati kekasihnya sendiri, apalagi membunuhnya. Ayo
bermain di dunia maya dengan sewajarnya, batasan batasan yang tak pernah ada di
dunia maya sebenarnya ada dalam diri kita. Situs porno bisa siapa saja
membukanya tanpa ada larangan, sekeras apapun usaha menghapuskan situs itu,
maka laksana jamur di musim penghujan. Akna kembali tumbuh denga suburnya. Maka
kalau kita bisa ambil manfaat darinya, maka ambilah. Kalau tak ada manfaatnya
maka pikirkanlah. Ibarat pisau, bisa digunkan untuk merajang sayuran, dan bisa
juga untuk menyayat hati. Sekali lagi tergantung pada pemiliknya. Begitupun
dunia maya (internet, medsos, hape). Tak akan pernah ada hape samsung atau asus
atau apapun yang akan masuk surga atau neraka. Karena sekali lagi, hape adalah
alat, dan kitalah penggeraknya. Sudah gitu sajah dari guah. Maaf merepotkan.
Intinya adalah “perlakukan dia dengan sewajarnya”.
_pullunk95
0 komentar:
Posting Komentar