Get me outta here!

Senin, 06 November 2017

Indah Pada Waktunya adakah ini hanya HOAX belaka.




Beserahlah sepenuhnya, menangislah sejadi jadinya, dan rasakan sensasinya. Sesuatu itu kan katanya akan indah pada waktunya. Antara percaya tak percaya, setuju dan tak setuju. 

Mana ada sesuatu yang indah pada waktunya. Kalau mau sesuatu yang indah, kejar doong. Jangan diam ditempat dan berpangku tangan gituu. Dunia yang luar biasa itu dimiliki oleh orang orang yang mau berusaha keras. Bukan untuk orang orang yang hanya pasrah dan pasrah sepenuhnya. Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu mau mengubahnya. Ah, begitu kira kira pepatah agama yang sering ku dengar. 

Kalau begini berarti apa fungsinya takdir? 

Lalu, harusnya bagaimana dong? Percaya sepenuhnya terhadap takdir. Kita berdoa saja sama yang membuat hidup, kita pasrahkan sepenuhnya pada-Nya. Kita tak ubahnya seperti wayang yang diamainkan oleh dalang. Artis yang diatur perannya oleh sutradara. Pasrah saja, nanti kalau waktunya bahagia juga bahagia. Nanti, kalau waktunya kenyang juga kenyang. Kita ini kan wayang, jadi terserah dalang mau memainkannya bagaimana. Kita kan artis, terserah sutradara mau memberi kita peran apa. Kita tinggal menjalaninya tanpa harus berjuang keras. 

Tapi sayangnya, kita tak bisa memesan skrip yang kita inginkan kepada sutradara. Ini kehidupan, ini bukan panggung sandiwara. Kita berperan jadi orang baik? Kita berperan jadi orang durjana? Apakah itu mau kita? Bisa jadi. Jadi dalangpun manut sama wayangnya, sutradara manut sama aktor dan aktrisnya. Gimana? Sudah cukup bingung?

                Harusnya bagaimana kita dalam menyikapai hidup yang tak lama ini? Apakah kita harus optimis dengan semua usaha-usaha kita. Omong kosong dengan doa doa? Atau kita pasrahkan semuanya pada yang membuat skrip. Nah kan bener bener bingung. Lagi lagi itu adalah persepsi, ini hdup. Hidup adalah pilihan. Live is multiple choise, pilahan ganda. Berganda ganda malah. 

                Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk menjalani hidup dengan berbagai pilhan ini? Up to you laah, bebas. Mau yang percaya dengan seluruh kemampuan. Hidup yang layak bisa diperoleh dengan usaha? Atau malah justru hidup tinggal dijalani saja. Kalau memang sudah takdir, nanti juga pasti akan ada waktunya. Kalau kita ditakdirkan kenyang, tanpa makanpun nanti juga kenyang.

                Atau begini saja. Dalam hal apapun kita percaya dengan usaha usaha kita, lalu kita pasrahkan apa yang telah kita usahakan itu terhadap sang maha pemberi keputusan. Bahasa religinya adalah ikhtiyar dan tawakal. Kita usaha semampu dan sekuat kita. Sepenuh kemampuan kita curahkan, kita beroptimis, lalu pasrahkan sepenuhnya apa yang telah kita usahakan itu. Antarkan kepada – Nya dengan do’a do’a atas seluruh kebaikan langit serta kebaikan seluruh alam semesta. Barokalloh. Puji Tuhan. Tuhan memberkati. Rahayu.

0 komentar:

Posting Komentar