Banyak tragedi yang terjadi ahir ahir ini. Banyak pula isu isu yang beredar berseliweran. Tragedi dan isu menyebar deras bagai gerimis di bulan september. Penyebaran isu dan berbagai tragedi terlihat paling jelas di media sosial. Karena memang media sosial adalah media untuk mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Mengabarkan dan memviralkan peristiwa ter in. Yang biasa bisa jadi luarbiasa oleh media sosial, yang luarbiasa bisa seperti biasa juga karenanya.
Tentang perpolitikan negeri ini saja semakin asik diikuti.
Sudah bagaikan sinetron telenovela yang jika tak mengikuti satu episod bakalan kepo badai dan jadi uring uringan. Bukan karena ditayangkan oleh hampir seluruh televisi kita, tetapi karena aktor dan aktrisnya yang begitu lihai memerankan tokoh dalam sandiwara perpolitikan. Jadi semakin menggemaskan dan menggiurkan untuk ditonton dan diikuti ceritanya.
Nah, sinetron perpolitikan ini tidak hanya digemari oleh ibu ibu rumahtangga yang kurang kerjaan, tetapi juga sangat digandrungi bapak bapak yang kebanyaken kerjaan. Para bapak kita keranjingan sinetron lewat berita dalam televisi kita, lewat koran pagi langganan, lewat grup WA, lewat media sosial lain, artikel dan web koran online dst.
Jangan terlalu khawatir kawan, jika ibu ibu sering gemes lihat aktor antagonis yang begitu jahat di sinetron kelangenannya, bapak bapakpun demikian. Gemes saat kasus EKTP tak kunjung selesai, kasus penista agama yang sudah selesai, kasus pelemasan KPK, ditambah isu isu PKI yang begitu menggurihkan. Banyak jenis sinetron yang bisa bapak saksikan, ada yang langsung khatam, ada yang menjadi seribu episod.
Ingat, jangan khawatir, bagi bapak yang semacam itu gak dibawa baper.
Bapak mengerti dan tau mana yang seharusnya dibenarkan dan mana yang seharusnya jangan disalahkan. Malah kadang bapak juga kepingin jadi sutradara persandiwaraan ini. Tetapi siapa bapak, paling juga hanya bisa nonton dan gemes. Tenang, bapak sekarang sudah semakin cerdas. Jadi mau dikasih tontonan sinetron yang kayak apapun juga pasti bapak ngerti kemana arah ceritanya, bapak juga tau siapa dalangnya siapa tokoh antagonis dan tritagonisnya.
Dan yang terpenting bagi bapak adalah tau ending dan kesimpulannya. Maka, setelah nonton semua ini, bapak tidur dengan tenang sampai besok pagi. Dan akan terbangun lagi untuk nonton sinetron yang selanjutnya, selanjutnya dan seterusna. Sampai besok akan muncul pahlawan yang akan memparodikan drama dan mengubah arah cerita semua sinetron ini. Selamat malam ibu, bapak udah ngantuk.
Bobo dulu yah bu, temani aku bu, bapak takut nanti mimpi buruk gegara nonton sinetron yang terlalu didramatisir itu. Jadi bapak gak akan takut kalo ada ibu disamping bapak. Karena dibalik bapak yang hebat ada ibu yang kuat. Ibu kuat kan bu, kuat yah bu, jangan lemah, biar bapak bisa tambah kuat.
0 komentar:
Posting Komentar