Get me outta here!

Kamis, 11 Januari 2018

Please, CINTAI AKU KARENA ALLOH UKH,.



Semoga anggapanku masih benar dan harus selalu benar. Bahwa makhluk lima huruf bernama cinta tak akan pernah membosankan untuk dibahas. Membicarakan cinta bisa dikaji dari berbagai sudut pandang mana saja. Dan aku masih yakin dan akan selalu yakin bahwa tak ada manusia tanpa cinta. Kaya miskin, cantik jelek, tua muda, semua butuh dan bersinggungan dengan cinta dalam kesehariannya. Pak tani cinta sama malika (kedelai hitam yang kami rawat seperti anak sendiri). Rangga cinta sama Cinta, Cinta cinta sama Uya Kuya, Adam cinta sama Hawa, Romeo cinta sama Juliet, Radit cinta sama Jani, Rama cinta sama Sinta, dan aku cinta kamu, eaa.

Mungkin sudah sejak zaman azali Tuhan menciptakan cinta, dzat adam, nuur muhammad, diciptakan Nya dengan cinta. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dengan penuh cinta. Malaikat, jin, syetan, dan iblis dihidupkan Tuhan dengan cinta dan tetap Tuhan cintai sampai entah kapan akhirnya. Maafkan aku si penghamba cinta yang masih mengecilkan baginda cinta dengan dua insan manusia yang giceng (Selen, laki perempuan, jodoh). Cinta tak sekecil itu broh, jauh lebih kecil sampai kau tak mampu melihatnya karena keterbatasanmu dalam melihatnya. Cinta  terlalu lembut menyusup dalam hatimu yang luasnya lebih luas dari samudra. Cinta yang terlalu besar memenuhi langit dan menghampar di atas kepalamu yang lebih kecil dari partikel atom dan tak mampu kau jamah. Tetapi yang tak mampu kau ungkap dan tak mampu kau lihat bukan berarti tak ada, dia tetap ada, Sang Maha Cinta.

Cinta dua insan hanya berputar pada hubungan persinggungan fisik dan perasaan. Perasaan tak mampu diteorikan, perasaan tak bisa tergambarkan dengan kamera tercanggih, tak mampu divisualkan dalam video HD, rangkaian kata terindahpun tak mampu menguraikan perasaan. Karena perasaan memang untuk dirasakan, bukan diaktualisasikan. Maka, perasaan lebih luas dan lebih dalam dari pikiran. Sehingga sesuatu yang tak masuk akal jangan dimasukan ke akal, tetapi masukanlah ke hati, untuk dirasa. Oleh karenanya, semua tentang perasaan cinta terus digali sampai habis tinta di lautan untuk menuliskannya.

Cinta yang aku ketahui saat aku lulus SMP adalah semacam perasaan deg-deg ser yang timbul karena lewat dihadapanku seorang gadis berkerudung merah dengan parfum menusuk hidung dan merasuk ke dalam hati, ciee. Selanjutnya cinta kudefinisikan ulang sebagai keindahan dalam tatap matanya yang membuatku ingin bertahan lama-lama di sana. Cinta adalah suara yang kudengar merdu dan selalu bisa mengantarkanku menuju tidurku yang nyenyak dan pulas. Cinta menemaniku dalam mimpi terindah, mimpi basah. Lalu cinta berubah menjadi hantu yang menakuti malam gelapku yang semakin mencekam. Lalu cinta berubah menjadi lagu paling menyedihkan yang pernah aku dengar. Dan setelah sosok dicinta pergi, cinta menjadi monster tinggi, besar, membawa bombardir, dan menghantam kepalaku sekali pukul. Cinta membuat kepalaku jadi pusing, cinta jadi monster besar yang minta kugendong kemanapun, berat cinta, turun dong jangan manja gitu, njirr.

Seiring berjalannya waktu, aku semakin mengenal cinta, aku bersahabat dengan cinta. Kukenal cinta yang cantik, anggun, dan ramah. Cinta dalam istikharoh adalah cinta yang lebih indah dari cinta manapun, kataku saat itu. Cinta mendekatiku, dan aku dibuat mati berdiri tak berdaya karena pesonanya. Cinta berhak tumbuh di mana saja, aku membela cinta waktu itu. Aku mendukung ketulusan cinta, menjadi orang pertama yang protes jika ada yang bilang cinta itu pembodohan. Cinta itu bukan pembodohan, cinta bukan racun. Tetapi, cinta datang menamparku, aku terkejut dan aku njimprak dibuatnya. AH cinta pemarah, cinta sombong, cinta itu sega ndog, maregi.

Ah, ternyata cinta itu fleksibel dan prespektif. Semakin didefinisikan semakin sempit saja maknanya. Cinta itu bukan sekedar rasa, cinta itu bukan pengikat, cinta itu cinta. Kata-kata terindah tentang cinta adalah omong kosong, cinta adalah perbuatan. Jadi, bagaimana kamu memandang cinta itu terserah kamu. Dari sudut mana kamu melihat cinta, itu juga urusanmu. Tetapi karena aku cinta kamu, maka marilah kita lihat cinta dari sudut yang sama dulu, lalu bertualang melihat cinta dari sudut yang berbeda. Aku cinta tukang becak, aku cinta tukang parkir, aku cinta monyet, dan aku cinta semua yang ada di dunia ini. Kalau kamu cinta siapa? Cinta aku saja ya… pleasee. Cintai aku karena Alloh donk ukh.

0 komentar:

Posting Komentar