Matahari hampir tenggelam di ufuk barat
Aku seorang anak kecil diantara tumpukan bebatuan
Dari kejauhan ku lihat jilbab dan sarung
Melambangkan kemuliaan yang agung
Adzan menggaung
Jama’ah berduyun mengunjungi masjid di kampung
Hitam semakin kelam
Matahari telah bersemayam
Nyanyian jangkrik dan binatang malam
Terdengar sayu-sayu, tentram
Bocah-bocah lantunkan ayat suci Al Qur’an
Semakin malam semakin redam.
Tinggal sunyi yang tersisa
Padanya aku bercerita
Tentang nasib Ngasinan tercinta
Langit ku junjung tinggi-tinggi
Bumi ku pijak lebih jauh lagi
Air, semakin dalam kuselami
Udara segar kuhirup di waktu pagi
Aku rindu pada Ngasinanku ini
Ngasinan, tanah dan airku.
Tanah yang menghidupiku.
Air yang menghilangkan dahagaku
Tempat yang mengajariku
Tempat kembaliku
Dari perjalanan terjauhku.
Ngasinan, aku bercerita tentangmu.
0 komentar:
Posting Komentar