Bahkan hari ini aku tak melakukan apapun.
Tak ada arti yang kudapati.
Katak kedindangpun masih tetap bersamayam ditempatnya.
Enggan bangun
walau hanya untuk menyaksikan arak arakan semut yang berjalan berbaris
beriiringan. Membawa rampasan perang hari ini, seekor belalang tempur
yang kalah dalam medan pertempuran.
Sebenarnya aku tak mau beradu argument dengan tokek yang tak bisa
kuprediksi jumlah bunyinya.
Aku hanya ingin sendiri.
Ramai di senja
hari, lalu diamku bersama matahari yang telah letih sekali.
Aku berlari
ke hutan, lalu sepiku.
Malam, aku tak butuh kopi pahit kehidupan.
Tak juga kepulan asap rokok
yang terbang bebas bagai penyair yang tengah merenung.
Aku hanya butuh
senyummu untuk menjadi dongeng sebelum lelapku dalam tidur.
Apakah
berlebihan jika aku mengundangmu untuk menghadiri resepsi mimpiku.
Sedangkan walang bajangkrek mengalahkan nyaringnya jangkrik piaraanku.
Hanya orong-orong yang mau terus bersenandung walau gerimis membasahi
permukaan tanah.
Merdu sekali, bukan, bukan merdu. Melainkan memekakan
telinga.
Membosankan, ingin kukejar sampi dapat, lalu ku berikan pada
lele yang kelaparan.
Entah kenapa hari ini aku menyebut nyebut berbagai jenis hewan.
Apakah
tak ada manusia-manusia yang lebih menyenangkan dari mereka?
Hariku bena-benar sia-sia. Nyatanya hampir semua binatang terdekat telah
kuabsen.
Namun tak muncul juga inspirasi.
Omong kosong apa ini?
Sabtu, 04 Maret 2017
SENJA
Posted by mas pullunk on 11.39 with No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar