Get me outta here!

Jumat, 08 September 2017

Wanita Sholelah Wujud Nyata Bidadari Surga

Ada satu surat khusus dalam Al – Qur’an yang hanya membahas wanita, namanya surat an-nisa kalau tak salah. Bukankah ini satu keistimewaan tersendiri untuk para wanita. Meskipun pada surat-surat yang lain juga dikatakan bahwa  lelaki berdiri di atas wanita, lelaki adalah pemimpin dari wanita. Tetapi kata pepatah lama kan begini :

“ Dibalik lelaki yang sukses, banyak wanita hebat di belakangnya “

Kata siapa wanita makhluk yang lemah, nyatanya dia bisa melahirkan bayi lebih dari tiga, bahkan wanita dulu bisa melahirkan lebih dari sepuluh bayi. Tak hanya melahirkan saja, tetapi juga merawatnya dengan telaten sabar dan bersahaja. Sampai semua bayi-bayinya sukses menjadi orang dan tak ada satupun yang menjadi binatang.

Wanita adalah makhluk yang mulia, makhluk penyempurna. Lantas dengan semua kemuliaan yang telah ada pada wanita apakah engkau masih minta disamakan derjatnya dengan kami kaum pria wahai wanita? Jangan, jangan kau minta samakan derajatmu dengan kami kaum pria. Karena memang sudah tentu lebih tinggi derajatmu tiga tingkat dibanding kami. Jadi buat apa malah minta diturunkan supaya sejajar dengan kami? Wanita itu special ya ukhti, jadi jika kau minta persamaan gander maka kamu harus menurunkan derjatmu. 

Keistimewaan wanita terletak pada cara memperlakukannya, wanita sudah sepantasnya diperlakukan dengan lemah lembut, lemah gemulai, lunglai. Tetapi jika kenyataan berbalik, wanita dikasari, diperlakukan tidak senonoh, itu tidak dibenarkan. Meskipun sebenarnya wanita tetap tegar dan kuat dalam menghadapinya. Walau terkadang airmatanya yang sangat berharga juga ikut-ikutan membantu mengatasinya. Karena senjata  wanita yang  terhebat adalah airmata, masa sih? Memang ada wanita yang tak punya airmata, mungkin ada, karena terlalu lama menderita sampai kering airmatanya.

“ Sebaik baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah “

Sudahlah, percaya saja jika memang wanita itu istimewa. Nyatanya perhiasan terbaik di dunia itu kan kamu wahai wanita sholehah. Tapi apakah devinisi wanita sholehah itu adalah wanita yang cantik parasnya, pinter ngaji, pinter baca qur’an, pinter berhijab, dan pinter bersolek? Ya, memang itu pengertian  yang telah diajarkan kepada kita selama ini. Wanita yang sholehah ya yang macam itu. Cantik, pinter, syar’i, dan islami.
Terus kenapa dalam agama kami, wanita boleh mengenakan emas dan sutra untuk perhiasannya. Sedangkan itu tidak berlaku bagi kami kaum pria. Alasannya simple saja, dikhawatirkan kaum pria akan memunculkan kesombongannya jika mengenakan perhiasan emas dan pakaian sutra. Bukankah itu juga bisa terjadi pada wanita? Berangkat kondangan, berangkat ngaji, harus mengenakan semua perhiasan yang ia punya. Gelang, kalung, anting, dan cincin ditunjuk tunjukan gemerincing dan kemilaunya. Ini bisa dinamakan sombong juga kan? Atau ini hanya untuk menunjukan kemurahan Alloh yang telah memberinya banyak rizki sehingga ia mampu memiliki semua ini. Atau untuk menunjukan bahwa suaminya mampu membelikannya sebongkah berlian, mulia sekali. Atau mau menunjukan bahwa ia pandai menabung dan menyisihkan hartanya dalam bentuk perhiasan?

Tak ada alasan untuknya selain yang satu ini, hanya karena wanita memang perhiasan. Sehingga yang pantas mengenakan perhiasan adalah perhiasan itu sendiri. Kelihatannya juga lebih menarik kan kalau kondangan kalungnya dikeluarkan dibalik kerudungnya. Gelang diangkat tinggi tinggi saat membenahi kerudung yang tak menceng tetapi terasa menceng. Cincin dielus elus di jemarinya saat berbicara dengan lawan bicaranya. Ini semua hanya karena kemuliaanya, dan kami tetap menerima.

Tak berlebihan kiranya jika surga pun diletakkan dibawah telapak kakimu, tak diboponganmu, dipangkuanmu atau diatas kepalamu, tetapi di bawah telapak kakimu. Sungguh rendah surga itu dihadapanmu, dan sungguh tinggi kau di hadapanku. Benar benar derajat yang tak sebanding apa apa dengan kami kaum pria. Kami tak ada apa apanya. Tetapi kenapa kalian harus menurut kepada kami setelah kalian bersuami? Karena kalianlah yang akan mengangkat derajat kami dan anak cucu kami di kemudian hari. Kalian yang akan menjadikan generasi sesudah kami menjadi generasi yang lebih baik dari yang sekarang ini.

Wahai engkau kaum wanita sholehah, dari kalianlah benih benih baik itu akan tumbuh. Dan bagi wanita, sebuah pahala bisa didapatkannya dengan begitu mudah, tanpa perlu bersusah susah. Kalian tersenyum saja pada suami, kalian merawat anak anak, kalian masak, disitu beribu ribu pahala berjuta kebaikan berpihak kepada kalian. Tetapi untuk sebuah dosapun, jauh lebih mudah kalian dapatkan. Jadi memang kehidupan ini begitu seimbang.

Wanitaku, wanitaku, kata WS Rendra. Jadilah kalian wanita sholehahku, kataku. 

Jadilah kalian wanita yang sholehah dengan kesholehahan yang sebenarnya. Jadilah penghibur kami, jadilah ibu dari anak anak kami, jadilah penyejuk mata kami, jadilah bidadari bidadari surga bagi kami.

0 komentar:

Posting Komentar