Get me outta here!

Sabtu, 15 Juli 2017

Tua itu pilihan dan dewasa itu film


Asmaradana adalah tembang jawa yang menceritakan tentang manisnya kehidupan muda mudi saat dilanda cinta. Ibarat kata tai kucing rasa coklat, tapi sekali kali jangan pernah mencoba memakan tai kucing, sekalipun engkau sedang dalam puncak asmara tertinggi. Karena yang namanya tai kucing hukumnya haram, dan kalau berani berani memakannya maka bisa dipastikan engkau masuk neraka. Percayakah kau dengan adanya surga dan neraka, lalu apa dan bagaimana surga dan neraka itu? Pikirkan sambil duduk termenung tiada dinanti (Ngising), dan satu yang perlu kutambahkan, tai kucing itu nggak enak rasanya, asin, pait, sepet, nggak percaya ya coba sendiri saja biar lebih mantap. Karena kepuasan muda mudi tak akan cukup hanya dengan kata jerene, mereka belum benar benar puas kalau belum mencobanya sendiri. Jadi untuk bisa memahami teori rumit asmarandana ini, makanlah tai kucing olehmu. Kalau sampai galau tak menemukan tai kucing itu, datanglah ke tempatku, akan kusuguhkan sepiring tai kucing dan sebaskom sega brekat. Biar kau semakin yakin.


Asmaradana menyenandungkan indahnya asmara saat melanda, ibarat kata dunia milik kita berdua, yang lain mah cuma ngontrak aja di dunia kita yah yank. Peduli apa dengan omongan orang tentang kita, urusan penilaian orang itu nomer kesekian kan!. Yang penting demi kamu, gunung kan kudaki, lautan akan kusebrangi. Kamu percaya dek dengan omong kosong abangmu ini? Jangan, jangan percaya. Untuk menguji apakah aku sungguh sungguh mengucapkan semua itu, undanglah aku datang kerumahmu, suguhkan secangkir kopi panas untukku. Jika hanya untuk secangkir kopi panas saja masih kutiupi atau menunggunya dingin, apalagi untuk mendaki gunung tertinggi atau menyebrangi lautan. Jangan sekali kali kau percayainya, takut syirik, mempercayai sesuatu selain Tuhan. Jika kau percaya itu hanya pemanis asmarandana saja, supaya kau lupa dengan pahitnya kopi tanpa gula.

Jangan jauh jauh menanyakan asmarandana dengan meloncati sinom. Nanti malah  lupa dengan karakter sinom yang akan selalu menganggap apa yang dia suka maka itulah yang benar. Tak hiraukan seruan orangtua, tau apa orangtua tentang aku ini yang ngehits dan kekinian, dasar orangtua kampungan dan ketinggalan jaman, gak up to det. Sinom yang bergejolak amarah dan emosinya, segala yang berlawanan harus ditumpas habis sampai akar akarnya. Yang berlainan artinya sesat dan salah, akulah yang paling benar. Sinom yang semangatnya berapi api, atau api api semangatnya? Ditegur balas tegur, bertegur sapa, siapa menegur siapa? Dimarahi ikut memarahi. Didebat balas mendebat. Melakukan pembelaan atas haknya yang merasa terganggu oleh siapapun. Berbuat tanpa pertimbangan akibat, sinom (si Muda). Maka dengan latar belakang ini munculah lagu bang Rhoma Ramari Mari yang berjudul Darah Muda darahnya para remaja. Download dan putar berulang ulang, coba cari makna dari liriknya. Selamat mencoba.

Karena sesungguhnya bagi seorang remajalah perkembangan paling signifikan sedang terjadi. Ibarat kapal adalah masa berlabuh, mula mula berada didaratan (anak-anak) dan harus menyentuh air lalu berlabuh menuju bahtera luas, sebelum nanti akan mendarat sejenak untuk berlabuh kembali dengan asisten nahkoda (mbojo yah jo). Perubahan fisik jelas tak dapat terelakan dari jangkaun pandang manusia normal dan tak normal. Anak lelaki yang mula mula suaranya cempreng berubah jadi mega bass versi jazz. Rambut rambut mulai tumbuh di daerah yang sangat strategis, ah jangan menuju ke yang satu itu. Jenggot dan kumis melambai lambai ingin diperhatikan lawan jenis. Atau anak perempuan yang mula mula flat jadi bergelombang menciptakan berbagai gunung dan lembah di berbagai daerah bergairah nan menggairahkan, ahh. Jadi ingin kudaki gunung tertinggimu dan lembah terdalammu, (kalau yang ini kamu pasti percaya,tak perlu kau persembahkan gunung dan lembah untuk kucoba, apakah aku sanggup mendaki, menyebrangi dan mendalaminya) Suara yang biasa biasa saja jadi mendesah menggoda iman, keimanan terhadap keindahan yang tak termasuk dalam rukun iman. Apakah yang seperti ini termasuk dalam asusila?. Ini pelajaran yang tak kau dapatkan di sekolah dan tak pula kau tanyakan pada pak guru atau bu gurumu kan?

Yang demikian itu dengan sangat mudah kau lihat tanpa perlu meminjam mata orang lain, cukup kau lihat dengan mata kepalamu sendiri. Karena memang itu tampak, lain halnya dengan perubahan kejiwaan yang menurut istilah para orangtua adalah masa labil. Iya, labil itu maju mundur, enggak maju enggak juga mundur. Maju sambil mundur atau maju mundur kena. Jiwa kekanak kanakan dibenturkan dengan jiwa kedewasa dewasaan. Jadi jangan heran kalau remaja kita sukanya buka buka situs yang kedewasa dewasaan, 17 ples. Yang terpenting bisa sabar dan tahan godaan kan. Sehingga saat dihadapkan pada satu kasus, posisinya serba bingung. Contoh kasus adalah saat dihadapkan pada peliknya permasalahan pertemanan. Mau menangis histeris koh kaya anak anak yang gak dibelikan balon saat ikut kondangan, mau bersikap dewasa koh ya belum bisa menahan tangis. Lalu, apakah orang dewasa gak boleh nangis, boleh, boleh banget. Menangis karena bahagia, eaa..

Pada posisi yang pelik inilah seorang remaja mencari dan terus mencari alur perjalanannya. Mencontoh dan terus mencontoh, mengamati, baru memodifikasi tingkah laku masyarakat dan lingkungannya. Ini yang artinya lingkungan sangat menentukan arah jalan seorang remaja. Kemudian baru akan diterapkannya sendiri apa yang pernah ia lihat dan rasakan di hari kemudian. Maka, pada masa remaja inilah peran lingkungan terutama keluarga sangat menentukan. Pola pergaulan dan pertemananpun ikut andil dalam penentuan ini. Sehingga membentuk lingkungan adalah cara untuk menanggulangi kenakalan remaja yang paling manjur. Wahai para remaja, dapatkan sebanyak banyaknya pengalamanmu untuk menjadi pengamalan di saat dewasa kelak.

Ketahuilah bahwa kedewasaan tidak berbanding lurus denga ketuaan. Karena banyak jiwa-jiwa anak yang bersemayam pada jasad yang tua. Dan tak sedikit jiwa tua nan dewasa yang terpaksa menetap pada jasad anak-anak dan remaja. Dan dengan perbihasaku ini akan kuahiri serangkaian kata yang tak bermakna ini : Tua itu pilihan dan dewasa itu film. Krik kriik.